Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menjadi Kaya Raya, Bukan Menabung, Tapi Lakukan Hal Ini!

Cara Menjadi Kaya Raya, Bukan Menabung, Tapi Lakukan Hal Ini! Kredit Foto: Unsplash/micheile dot com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Financial Planner, Ligwina Hananto membeberkan cara menjadi kaya raya harus dimulai dari pola pikir atau mindset. Tapi perlu diketahui bahwa kita memiliki konsekuensi ketika memiliki aset yang besar. Bermimpi sangatlah boleh tetapi uang adalah angka pasti. Akan lebih baik jika hidup sesuai dengan kemampuan, bahwa pengambilan keputusan keuangan harus dengan logika, bukan emosi.

Ligwina menuturkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia itu memiliki isu tanggung jawab soal bayar utang. Kebanyakan dari mereka hidup 'lebih besar pasak daripada tiang' karena gengsi yang tinggi, padahal hiduplah sesuai kemampuan. Ligwina sampai meminta orang untuk menjalani hidup black period di mana ia hanya melakukan dua pengeluaran, seperti pengeluaran rutin dan pengeluaran untuk bayar utang demi hidup bebas utang.

Baca Juga: Cara Merdeka dari Utang yang Bikin Hidup Tak Tenang, Cek 5 Hal Ini Dulu!

Melihat hidup seseorang di sosial media yang terkesan mewah pun harus berhati-hati, jangan-jangan ada 'kisah' di baliknya entah punya utang atau tak memiliki dana untuk masa depan. Jadi, kita tak perlu ikut-ikutan FOMO (Fear of Missing Out/takut ketinggalan) karena yang terpenting adalah memiliki dana masa depan.

Selain itu, sebelum menikah seharusnya sudah lebih terbuka soal keuangan kepada pasangan agar tak terjadi pertengkaran di kemudian hari. Pasalnya, finansial menjadi salah satu penyebab perceraian tertinggi. Oleh karena itu, sebaiknya terbuka soal keuangan kepada pasangan baik soal pendapatan, pengeluaran, utang, aset dan bagaimana cara pengelolaannya.

Jadi, untuk menjadi kaya kuncinya hanya sesimpel memiliki pendapatan yang besar dan terus meningkat. Bagaimana caranya? Kelola karir agar terus mengikuti perkembangan zaman dan ilmu yang meningkat. Ketika karir meningkat, maka pendapatan juga ikut meningkat.

Adapun cara pengelolaan keuangannya adalah cicilan utang maksimal 30% dari total penghasilan, pengeluaran rutin 40-50%, investasi 10-30%, sedekah 2,5%, lifestyle maksimal 20%. Memiliki keuangan yang baik bukan berarti tidak boleh bersenang-senang, tetapi cukup dibatasi.

Ligwina juga membagikan 4 pilar keuangan yaitu menghasilkan, berbelanja, berbagi, lalu menabung. Semua orang, termasuk perempuan, setidaknya harus belajar menghasilkan agar memahami nilai uang itu sendiri.

Setelah belajar menghasilkan, seseorang akan belajar berbelanja. Berbelanja juga perlu skill yang penting seperti berinvestasi. Misalnya, saat berbelanja di pasar lebih memilih untuk menawar, atau saat ingin membeli barang di toko ternyata mahal dan tahu ketika membeli barang secara online akan lebih murah, maka itulah pola berbelanja.

Ilmu keuangan harus diajari sejak dini agar anak bisa belajar soal nilai uang itu sendiri. Sehingga diharapkan ketika besar, anak akan belajar menahan diri, memiliki pola yang baik dalam berbelanja dan bisa menabung bahkan berinvestasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: