Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Tiga Periode Mencuat Lagi, Presiden Jokowi Sedang Dipaksa oleh ‘Oknum-oknum’ Tertentu

Isu Tiga Periode Mencuat Lagi, Presiden Jokowi Sedang Dipaksa oleh ‘Oknum-oknum’ Tertentu Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Founder sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Resarch and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan Presiden Jokowi yang seharusnya mengakhiri jabatannya pada 2024, terkesan dipaksa untuk terus melanjutkan kepemimpinannya.

Terbaru isu tersebut disinggung Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Tetapi Pangi juga menyoroti langkah serupa yang sebelumnya disuarakan Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Diketahui, Bamsoet memandang penyelenggaraan Pemilu pada 2024 perlu dihitung kembali. Sebab kata dia, agenda besar tersebut memiliki banyak potensi.

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali karena kita tahu bahwa penyelenggaraan Pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu," kata Bamsoet secara daring dalam rilis survei Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga: Roboh Akibat Gempa Cianjur, Jokowi Instruksikan Perbaikan SDN Sukamaju 1 Selesai Awal Tahun 2023

Menurutnya pelaksanaan Pemilu 2024 juga perlu dipertimbangan kembali dengan melihat kondisi Indonesia saat ini, yang dinilai Bamsoet masih dalam masa masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Alasannya yang akan dipakai, kata Pangi ialah tidak ada calon presiden yang melampaui Jokowi. 

Dengan kata lain, tidak ada tokoh yang dirasa mampu menjadi suksesor bagi mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Juga: Approval Rating Jokowi Tinggi, Kalahkan Yoon Suk Yeol hingga Joe Biden

"Ini sudah saya perkirakan dan ramalkan, mereka punya judul lagu lama dan kaset usang karena enggak ada yang memenuhi kriteria sehebat Jokowi, maka untuk kelanjutan legacy agar tercapai Indonesia emas 2045 maka bagi mereka yang lain enggak akan ada seperti Jokowi," kata Pangi dihubungi, Jumat (9/12/2022).

Pangi mengatakan bahwa publik memang mengakui, Jokowi merupakan pemimpin yang rajin turun menyapa langsung masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. 

Jokowi juga merupakan tipe pemimpin yang tidak betah berada terus di balik meja dan ruang dingin dengan AC.

Tetapi, ditegaskan Pangi, semua hal tersebut tidak serta merta menjadi dalih, bahkan dasar untuk terus mempertahankan Jokowi sebagai Presiden RI. 

Apalagi dengan cara-cara inkonstitusional lewat perpanjangan masa jabatan yang mana konstitusi telah memberi batasan hanya dua periode.

Baca Juga: Media Asing Soroti Berantakannya Proyek Kebanggaan Jokowi 'IKN', Rocky Gerung: Itu Bahayanya Dengar Para Pembisik

"Di mana logika anda dengan dalil di atas kemudian punya kesimpulan yang merusak karena nggak ada capres yang punya kriteria seperti Pak Jokowi, maka Pak Jokowi harus ditambah masa jabatannya, tiga periode dan seterusnya, ini logika gagal paham, sesat berpikir," kata Pangi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: