Profesor Korea Selatan Buka-bukaan Soal Sampah Plastik Dunia, Mengkhawatirkan!
Limbah plastik yang tidak tertangani dan mengakibatkan pencemaran laut, masih menjadi persoalan utama lingkungan hidup.
Wilayah Asia, terutama ASEAN dan Asia Timur adalah kontributor utama sampah plastik dunia.
Baca Juga: Pakar Temukan Asia Paling Banyak Memproduksi Sampah Plastik, Penyebabnya Luar Biasa!
Pakar Lingkungan dari Chungnam National University, Prof. Yong-Chul Jang Ph.D mengatakan, kondisi ini tak lepas dari fakta ekonomi plastik berbasis bahan bakar fosil, yang sangat bergantung pada ekonomi linier.
Ini ditandai dengan kegiatan produksi massal, konsumsi massal, dan berujung pada pembuangan limbah secara massal.
"Faktanya di dunia, 79 persen limbah plastik berakhir dengan penimbunan atau dibuang begitu saja. Yang diolah dengan mesin insinerasi, hanya 12 persen. Dan yang didaur ulang, cuma 9 persen," jelas Prof. Yong-Chul dalam Workshop IV Indonesia Next Generation Journalist Network Batch 2, bertema Indonesia-Korea Cooperation: Synergizing A Path Towards A Circular Economy yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, beberapa waktu lalu.
Problem penanganan limbah plastik, tak hanya menjadi PR besar bagi negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Negara maju pun pusing memikirkannya.
Dalam konteks ini, Prof. Yong-Chul menekankan perlunya kerja sama internasional untuk mengatasi limbah plastik yang mencemari laut dan sungai, untuk menjaga kelestarian ekosistem.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: