Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi BBI-BBWI Jadi Harapan Pergerakan Roda Perekonomian Wisata Indonesia

Kolaborasi BBI-BBWI Jadi Harapan Pergerakan Roda Perekonomian Wisata Indonesia Menko Luhut Binsar P. | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyelenggaraan Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan tema "Corak-Corak Kalbar" digelar pada Jumat (9-12-2022) di rumah Radak Pontianak, Kalimantan Barat. Menko Marves Luhut B. Pandjaitan pun menyambut dengan baik pada penutupan Gernas BBI 2022 ini dan menuturkan bahwa tahun depan Gernas BBI/PDN (Produk Dalam Negeri) akan berkolaborasi secara lebih masif bersama program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

BBWI rencananya akan diluncurkan sekaligus pada ajang Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) minggu depan. Adapun tujuannya adalah mengoptimalisasi berbagai potensi untuk menggerakan roda perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Kejar Realisasi Investasi, Anak Buah Luhut Yakin Target Jokowi Segera Terpenuhi!

"Tidak terasa Gernas BBI sudah berjalan di 25 provinsi, dan Kalbar menjadi provinsi penutup Gernas BBI 2022. Konsistensi serta kolaborasi kita adalah kunci keberhasilan. Terlebih, Gernas BBI merupakan program yang berhasil menggerakkan peran dari begitu banyak pemangku kepentingan," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/12/2022).

Menurut data dari BPS, ekonomi Indonesia per triwulan II tahun 2022 tumbuh sebesar 5,72% (year on year). Dampak bagi Indonesia diperkirakan relatif minim dibandingkan negara lain karena sebagian besar masih ditopang oleh konsumsi. Konsumsi BBM dan ritel diketahui masih mendominasi dari tiga belanja masyarakat di berbagai daerah.

Data lainnya, diketahui, kelompok kelas menengah menjadi penopang konsumsi di Indonesia. Adapun karakteristik masyarakat Indonesia yang memiliki hobi kuliner dan traveling, selaras dengan perolehan data bahwa belanja masyarakat banyak digunakan untuk restoran dan supermarket.

"Merespons karakteristik masyarakat yang hobi kuliner dan traveling, kita akan implementasikan Bangga Berwisata di Indonesia aja dengan target jumlah perjalanan wisatawan nusantara mencapai 1,2 hingga 1,4 miliar perjalanan pada 2023," tutur Menko Luhut.

Upaya-upaya ini diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan pariwisata senilai Rp3.281,7 triliun atau setara 18,4% dari PDB nominal, atau memberi dampak ekonomi langsung senilai kisaran Rp4.283,7 triliun. Untuk itu, Kemen-BUMN melalui inJourney, bersama Kemenparekraf, agar mengawal dengan baik upaya-upaya yang dilakukan pada tahun 2023 agar BBWI dapat berjalan seiring dengan rangkaian agenda Gernas BBI tahun 2023.

Selanjutnya, terkait UMKM pada Gernas BBI yang on boarding, dari target 30 juta unit pada 2024, per Oktober 2022 sudah mencapai 20,6 juta unit yang onboard ke ekosistem digital. Dengan begitu, Menko Luhut mengajak seluruh masyarakat dapat membantu UMKM dengan belanja produk lokal  agar transaksinya meningkat. Utamanya, akan diselenggarakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) oleh idEA didukung seluruh e-commerce, mulai 10 hingga 12 Desember 2022. Melalui kegiatan ini ditargetkan memperoleh transaksi sebesar 20 triliun, dengan 70% persen produk yang terjual adalah produk dalam negeri.

"Untuk itu, kita harus cerdas berbelanja, utamakan produk anak bangsa. Selain itu, untuk meningkatkan transaksi, kita punya virtual expo BBI dari Telkom, berisi produk hasil kurasi BBI. Pada kesempatan ini, saya minta dukungan Kementerian BUMN untuk mengagendakan belanja bersama pegawai BUMN dan anak perusahaan melalui virtual expo BBI," tegas Menko Luhut.

Baca Juga: Luhut: Indonesia Miliki Ketahanan Ekonomi di Tengah ‘Badai’ Dunia karena 4 Faktor

Hal penting lainnya yang disampaikan oleh Menko Luhut adalah terkait belanja pemerintah untuk Produk Dalam Negeri (PDN). Per 6 Desember 2022, realisasi nasional sudah mencapai Rp590 triliun dari komitmen Rp996 triliun atau sebesar 60%.

Khusus Kalimantan Barat, realisasi belanja PDN per 28 November 2022, tertinggi dari Kabupaten Kapuas Hulu sebesar 81% atau senilai Rp271 miliar; Kabupaten Sanggau sebesar 68% atau senilai Rp380 miliar; Kabupaten Ketapang sebesar 67% atau senilai Rp452 miliar;

Selain itu, dari Kabupaten Landak sebesar 65% atau senilai Rp245 miliar dan Kabupaten Kayong Utara sebesar 62% atau senilai Rp142 miliar. Berdasarkan nilai realisasi, provinsi memberi kontribusi Rp932 miliar, tetapi angka ini masih 50% dari komitmen 1,8 triliun.

Menko Luhut menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Barat atas dukungannya untuk Gernas BBI. Menko Luhut juga menyampaikan agar selanjutnya pada Gernas BBI 2023, Pemda memiliki peran utama sebagai campaign manager yang akan mengorkestrasi seluruh pihak dalam penyelenggaraan Gernas BBI.

"Kami sudah rapat dengan sembilan Gubernur, Sekda, Bupati, Walikota dari daerah lokus Gernas BBI 2023, bersama Kemendagri, Pan-RB. Harapannya, Pemda dapat berperan lebih aktif dan menjaga keberlanjutan Gernas BBI ke depannya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: