Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AmCham Indonesia Terbitkan Laporan Tahunan Iklim Investasi di Indonesia

AmCham Indonesia Terbitkan Laporan Tahunan Iklim Investasi di Indonesia Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nusantara, visi besar Presiden Joko Widodo untuk ibu kota baru yang berdiri di hutan Kalimantan Timur, dapat dikatakan sebagai simbol dari rencana pemerintah untuk Indonesia: Sebuah cita-cita ambisius untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang sangat nyata, diwujudkan melalui sumber daya dan potensi Indonesia yang begitu besar, tetapi terhambat oleh risiko internal dan eksternal.

Namun, jika pengalaman Indonesia selama pandemi Covid-19 dapat menjadi indikasi, pemerintah memiliki kapasitas untuk mengatasi tantangan besar dan membalikkan keadaan.

Pada Oktober 2021, hanya tiga bulan setelah varian Delta virus corona mewabah di daerah padat penduduk di Indonesia, menjangkiti sekitar 50.000 orang setiap hari, Indonesia telah menjadi yang terdepan di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam indeks pelacakan pemulihan Covid-19.

Pada awal tahun 2022, terlihat juga bahwa perekonomian Indonesia pulih dengan baik, sebagian besar berkat respons tegas pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi.

Di tengah semua ini, anggota DPR juga berhasil mengesahkan undang-undang penting, khususnya omnibus Law Cipta Kerja, yang menjanjikan terobosan bagi iklim investasi Indonesia.

Setelah melalui kondisi terburuk dari pandemi, Presiden Widodo telah mendorong pemerintah untuk bergerak maju, menyatakan bahwa agenda besar bangsa tidak boleh berhenti. Artinya, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam Indonesia terus berlanjut; pergeseran sumber energi menuju ekonomi yang lebih hijau; penguatan hak sipil dan perlindungan sosial ekonomi; peningkatan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta pembangunan Nusantara.

Namun masih ada persoalan yang menghantui. Terdapat kekhawatiran mengenai resesi ke depan, yang berasal dari perang Rusia-Ukraina, tingginya harga komoditas dan kenaikan inflasi, serta kenaikan suku bunga yang dilakukan untuk menanggapi persoalan ini.

Secara lokal, agenda reformasi Indonesia terus dihadapkan oleh banyak masalah tata kelola dan peraturan yang sama yang telah lama menghambat negara.

Dalam acara peringatan ke-10 US-Indonesia Investment Summit dengan tema “Reaping the Benefits of Reform,” AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce, merilis Resilient Indonesia, laporan tahunan terkait iklim investasi di Indonesia. Laporan ini terbit dengan sukses berkat dukungan dana dari USAID, dan riset mendalam oleh EY Indonesia.

Untuk laporan investasi tahun ini, pihaknya mempertimbangkan di mana posisi Indonesia saat ini dan ke mana arahnya di dunia pasca-pandemi.

Untuk memahami di mana persoalan dan hambatannya, kami mengumpulkan data dan wawasan dari 22 pelaku industri asing yang mewakili 10 sektor berbeda untuk laporan ini.

"Kami juga mewawancarai perwakilan lembaga pemerintah utama dan think tank untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang peluang dan tantangan investasi di Indonesia,"

Secara resmi, Ketua OJK, Mahendra Siregar menerima laporan tahunan ini dari Scott Hanna, AmCham Chairman. Laporan lengkap akan tersedia online dalam waktu dekat, namun di bawah ini kami sampaikan Executive Summary dari laporan terebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: