Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berhasil Bangkit Pasca Pandemi, Presdir Dharma Polimetal Sabet Top Executive Award 2022

Berhasil Bangkit Pasca Pandemi, Presdir Dharma Polimetal Sabet Top Executive Award 2022 Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Dharma Polimetal Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang komponen otomotif berhasil memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi dengan mangantongi laba Rp215 miliar, melesat 25% di tahun 2021.

Melanjutkan pertumbuhannya, tahun ini emiten berkode DRMA ini manargetkan laba Rp300 miliar. 

President Director PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso mengungkapkan, pertumbuhan bisnis perusahaan bagian dari Triputra Group ini didorong oleh membaiknya penjualan otomotif di dalam negeri, sebanyak 850 ribu unit untuk kendaraan roda 4 dan 3,9 juta unit untuk sepeda motor.

Meskipun penjualan otomotif di tahun 2021 masih di bawah tahun 2019 atau sebelum pandemi, mencapai 1,05 juta untuk mobil dan 5,2 juta untuk sepeda motor Honda, tapi telah berhasil dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

Dengan peningkatan tersebut, kondisi DRMA sudah menjadi jauh lebih baik. Dimana perusahaan berhasil menorehkan pendapatan Rp2,9 triliun, lebih tinggi dari tahun 2019 yang hanya Rp2,7 triliun. Dan melesat dibanding tahun 2020, yang sempat anjlok menjadi Rp1,9 triliun.

Dari pendapatan tersebut, perusahaan pun berhasil membukukan laba sebesar Rp215 miliar, sudah lebih tinggi dibanding laba tahun 2019 yang hanya Rp170 miliar, dan melesat dari laba tahun di tahun 2020 yang hanya Rp8 miliar.

Itu baru laba dari core bisnis, jika ditambah dengan hasil penjualan fix aset berupa tanah dan pabrik yang sudah tidak digunakan, di Balajara, laba perusahaan sebesar Rp308 miliar. 

Di tahun 2022, menurut Irianto, pertumbuhan kinerja perusahaan pun kian melesat, dimana hingga bulan September atau Q3 2022, perusahaan telah berhasil mencatatkan penjualan Rp2,7 triliun, sudah sama dengan tahun tahun 2019, dan kurang sedikit dibanding tahun 2021 sebesar Rp2,9 triliun. 

”Padahal masih ada 3 bulan lagi. Saat ini sudah di bulan Desember, kita sudah tahun di Bulan Oktober berapa, November berapa, kami dengan angka-angka yang ada, maka kami yakin dan mempunyai target sampai bulan Desember ini, target kita bisa di atas 3,5 triliun rupiah, ada kenaikan hampir 20% dari tahun lalu,” jelasnya. 

Dan untuk laba, juga sampai bulan September 2022, telah sebesar Rp250 miliar. Kalau dibanding tahun 2021, dari core bisnis sebesar Rp215 miliar, sudah ada kenaikan. Dan sampai akhir Desember, diyakini akan mencapai di atas Rp300 miliar. 

Pertumbuhan kinerja keuangan yang melesat, menurut Irianto, berkat kebijakan yang terapkan perusahaan tahun pertama pandemi di tahun 2020. Dimana perusahaan banyak melakukan improvement dari segi proses, pemakaian material, tenaga kerja, dan mesin. Di tambah sudah terbiasa, melakukan dengan efisiensi dan produktivity yang jauh lebih tinggi, pada masa pandemi 2020. 

”Itu menjadi standar baru di tahun 2021 dan 2022, dan satu lagi, dengan kenaikan revenue yang luar biasa, tentunya akan membuat fix cost yang jauh lebih kecil,” ungkap Irianto. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: