Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tajam! Pengamat Sebut Pernikahan Kaesang Bukti Nyata Jokowi 'Merakyat' Hanya Gimmick Semata!

Tajam! Pengamat Sebut Pernikahan Kaesang Bukti Nyata Jokowi 'Merakyat' Hanya Gimmick Semata! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernikahan Putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Kaesang Pangareb dengan Erina Gunduno jadi perhatian publik beberapa hari terakhir ini.

Mengenai “Royal Wedding” keluarga Jokowi ini, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat turut berkomentar. Achmad menyoroti branding Jokowi selama ini yang digemborkan sebagai pemimpin merakyat. Menurut Achmad hal tersebut luntur seiring dengan pernikahan Kaesang yang ia anggap mewah.

“Pak Jokowi yang digadang-gadang sebagai sosok yang sederhana dan merakyat akhirnya luntur dengan diselenggarakannya pernikahan putranya yang mewah Kaesang dan Erina,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Senin (12/12/22).

Achmad menilai kemegahan dan keterlibatan banyak pihak yang secara masif di acara tersebut menimbulkan pertanyaan publik mengenai Aturan yang pernah dibuat pada awal Jokowi menjabat sebagai presiden RI tahun 2014.

Baca Juga: Geger! Kalau Safari Politik Anies Baswedan Dilarang, Rocky Gerung Sebut Resepsi Pernikahan Anaknya Jokowi Juga Harus Dibatalkan! Ternyata...

Tahun 2014, pemerintah melalui Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi (PAN-RB) mengeluarkan aturan untuk hidup sederhana. Dan aturan tersebut menindaklanjuti perintah Presiden pada sidang kabinet pada 3 November 2014 lalu, untuk mendorong kesederhanaan hidup bagi seluruh penyelenggara negara guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Tak lupa, Achmad menyoroti perihal mahar yang digambarkan sederhana yakni Rp300 ribu saja. Menurutnya hal itu hanya gimmick di media saja.

“Tapi gimmick kesederhanaan tersebut ternyata Hanya di media saja. Semuanya seperti didesain dengan baik agar image itu tetap melekat. Tapi yang dipertontonkan ke publik adalah sebuah pesta megah bak pangeran. Juga jumlah undangan yang menurut aturan yang dibuat sendiri oleh pemerintahan Jokowi tidak boleh Lebih dari 1000 orang tapi beliau sendiri yang melanggarnya,” ungkapnya.

Achmad juga menegaskan Sebetulnya sah-sah saja orang mau mengundang seberapa banyak pun tamu undangan yang ingin diundang.

“Tapi poinnya adalah sebagai negarawan, sikap konsisten dan komitmen terhadap aturan yang dibuat sendiri itu adalah sebuah keharusan,” jelasnya.

Baca Juga: Bawaslu Kurang Kerjaan Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Anies Baswedan, Refly Harun: Jelas Bukan Kewenangan Mereka!

Ia juga beranggapan model pernikahan seperti ini jarang sekali ditemui dikalangan masyarakat, lebih mirip keluarga-keluarga konglomerat.

“Dan hal ini tentunya akan menjadi bahan kritikan publik apalagi pesta tersebut diselenggarakan ditengah lemahnya daya beli masyarakat akibat inflasi dan resesi ekonomi yang Sudah mulai dirasakan publik dan ditengah banyaknya korban bencana yang berjatuhan di berbagai wilayah di Indonesia,” jelasnya.

“Hal ini memberikan kesan bahwa Jokowi sebagai presiden tidak mempunyai empat terhadap keadaan yang sedang dialami masyarakat,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: