Dalam proses penggarapan Amartya, seluruh tim berkonsultasi dengan batik house kebanggaan Indonesia, Iwan Tirta Private Collection untuk mengembangkan karakter dan memilih nama untuk setiap Amartya, berdasarkan nama-nama dalam bahasa Sansekerta.
"Batik adalah salah satu warisan luhur budaya bangsa yang harus kita jaga kelestariannya. Menyadari hal ini, kami ingin mengusung batik ke dalam ranah seni baru, yakni seni digital NFT. Dengan terobosan masuknya batik ke ranah seni dunia meta ini, kami berharap batik lebih mendunia dan dikenal lebih banyak kalangan,” tutur Toni, ilustrator yang menangani penggambaran, penulisan, animasi aset, karakter, dan keseluruhan dunia penceritaan Amartya.
Gagasan seputar muatan budaya Jawa, unsur batik, serta elemen alam semesta, merupakan alasan kuat keseriusan Toni menggarap koleksi seni digital ini, selain konsep Amartya secara keseluruhan sebagai seni digital dan tim yang terlibat.
Secara khusus, Toni juga menyampaikan apresiasi atas dukungan rumah batik kebanggaan Indonesia, Iwan Tirta Private Collection, yang bertindak selaku advisor Amartya NFT.
"Dengan dukungan dari berbagai pihak, semoga kehadiran Amartya NFT dapat menjadi salah satu upaya agar batik menyentuh lebih banyak penikmat seni. Kami berharap langkah ini juga menularkan inspirasi dan membuka peluang baru dimunculkannya batik dalam berbagai bentuk media seni, tidak hanya tertuang dalam wujud kain,” ujar Toni lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: