Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Sumur di Blok Andaman Akan Beroperasi Tahun Depan

Tiga Sumur di Blok Andaman Akan Beroperasi Tahun Depan Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tiga sumur di Blok Andaman II di lepas pantai (offshore) Aceh beroperasi pada tahun 2023.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, pengeboran tiga sumur ini jadi langkah eksplorasi untuk menemukan potensi migas yang ada di Indonesia.

"Pada tahun 2023 akan di bor sekitar tiga sumur di lokasi Halwa dan Timpan 2 di Andaman II dan Layaran di South Andaman," ujar Tutuka dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga: Lampaui Target, Kementerian ESDM Sambung Listrik 304 Rumah Tangga di Papua Tengah

Adapun sumur Timpan-1 telah mengalirkan gas 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Kemudian, pengkajian seismik Andaman II saat ini juga sedang berlangsung seluas 3.620 km persegi. 

Adapun progres pengeboran di Blok Andaman ini telah berjalan, dan beberapa telah selesai, sedangkan yang lainnya dalam kondisi kering (dry).

"Dapat kami sampaikan progres pengeboran Timpan-1 di Andaman II telah selesai. Seismik Andaman II sedang dilaksanakan sebesar 3.620 km2, pengeboran Rencong-1 di Andaman II telah selesai dengan hasil dry with show," ujarnya. 

Lanjutnya, area Andaman memiliki total potensi sumber daya sekitar 4.865 MMBOE dengan rincian discovery seluas 260 juta BOE, prospek 1,97 MMBOE dan lead 2,635 miliar BOE.

Tutuka menyebut, ada beberapa perusahaan yang telah terkontrak dalam upaya eksplorasi di Blok Andaman, seperti di wilayah Andaman I dikelola oleh MP 80 persen dan Premier Oil atau Harbour Energy sebesar 20 persen dengan Recovery Reserve (Oil/Gas Recoverable) dengan 239 MMBOE yang rencananya akan onstream diperkirakan pada 2030.

Sedangkan wilayah Andaman II, dikelola oleh Harbour Energy dengan 40 persen, MP 30 persen, dan BP 30 persen. Dengan recovery reserve 2,025 MMBOE yang rencananya diperkirakan dapat onstream tahun 2028.

"Andaman III dikelola oleh Repsol 51 persen dan Petronas 49 persen dengan recovery reserve 1.893 MMBOE, serta South Andaman dikelola oleh MP 80 persen dan Premier Oil 20 persen dengan recovery reserve sebesar 709 juta MMBOE yang rencananya bisa onstream pada 2030," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: