Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Radikal dan Intoleran? Bantahan Putra Pendeta di Papua Telak: Salah Besar, Saya Saksi Hidupnya!

Anies Radikal dan Intoleran? Bantahan Putra Pendeta di Papua Telak: Salah Besar, Saya Saksi Hidupnya! Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Radikal dan intoleran kerap disematkan kepada sosok Anies Baswedan sejak Pilkada DKI Jakarta lalu. Serangan demi serangan semacam itu bahkan makin masif semenjak mantan Rektor Paramadina tersebut diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal capres 2024

Seperti diketahui, Pilkada DKI Jakarta lalu bisa dibilang jadi antiklimaks sebuah perhelatan demokrasi di Indonesia. Bagaimana tidak, kontestasi politik yang mempertemukan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama kala itu justru ditunggangi isu-isu miring berkait agama dan ras. 

Baca Juga: Bukti Kuatnya Pengaruh Anies Baswedan, Wacana Pilpres 2024 akan Ditunda Mencuat Kembali

Belakangan, Anies yang keluar sebagai pemenang kontestasi Pilkada DKI Jakarta oleh sebagian orang mendapat stigma sebagai sosok yang intoleran hingga radikal.  

Di tengah stigma yang disandangkan ke Anies Baswedan itu, seorang tokoh publik di Papua membeberkan hal yang sebaliknya

Dikutip dari channel YouTube Dapur Ngeh, seorang pemuda bernama Billy David Nerotumilane mengungkapkan bahwa sosok Anies Baswedan bukanlah seperti yang dicitrakan di media selama ini. 

Putra pendeta Robert yang sempat menjadi bagian dari tim Anies Baswedan sebagai personal asisten itu menyebut bahwa Anies Baswedan punya jasa yang besar terutama bagi warga Sentani, Papua. 

Salah satu buktinya yakni bangunan gereja yang saat ini berdiri di kawasan Sentani, Papua.  Gereja yang bernama Rumah Doa Alfa Omega bisa dibangun di antaranya berkat campur tangan Anies Baswedan. 

Insinyur dari Universitas Brawijaya Malang ini berkisah bahwa pada 2019 lalu Sentani dilanda bencana banjir. Di saat itu ia kemudian menggalang crowdfunding untuk membangun rumah darurat sekaligus rumah ibadah untuk berlindung warga sekitar. 

Upayanya kemudian disambut oleh Anies Baswedan. Ia menggerakkan timnya untuk mengabarkan informasi terkait penggalangan bantuan untuk bencana di Sentani.

"Gereja ini berdiri 2019 dan itu ada jasa pak Anies, karena H+1 setelah bencana beliau bikin posting di Instagram tentang crowdfunding yang saya galang setelah itu aliran dana itu mengalir cepet banget sampai terkumpul Rp300 juta. Selain untuk bangun gereja ini, sisanya uangnya bisa buat bantu warga sekitar yang kena musibah," terangnya seperti dikutip Senin (12/12/2022). 

Berkat peran Anies Baswedan, bangunan gereja itu mampu menaungi dan menyelamatkan sejumlah warga yang terdampak bencana.

Menyambung isu intoleran yang menghampiri Anies, Billy pun mengaku heran. Apalagi mantan Mendikbud era kepemimpinan Jokowi di periode pertama itu bersahabat dengan semua kalangan dan golongan.

"Kok bisa dicap intoleran ya Anies. Saya saksi hidup sama beliau saya ikut beliau sejak 2013 sebagai personal assisten. Sampai saat ini itu saya tak melihat seperti yang dicitrakan oleh media. Bahkan saya menikah di tahun 2015 dia jadi saksinya saat jabat sebagai menteri," ungkapnya. 

"Dan pernah juga di paskah kita undang beliau makan siang di rumah itu beliau datang. Dan dia tak pernah absen ucap paskah kepada kami," tambahnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: