Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkenalkan Orang Terkaya Dunia Baru yang Tendang Elon Musk: Bernard Arnault, Taipan Barang Mewah Dunia

Perkenalkan Orang Terkaya Dunia Baru yang Tendang Elon Musk: Bernard Arnault, Taipan Barang Mewah Dunia Miliarder asal Prancis, Bernard Arnault. | Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa yang tidak kenal dengan brand mewah seperti Louis Vuitton, Christian Dior, Cartier hingga Tiffany n Co? Ya, kumpulan barang mewah itu, yang lebih dari lusinan merek dimiliki oleh satu nama, ialah Bernard Arnault, taipan asal Prancis yang telah lama menjadi raja barang mewah dunia.

Bernard Arnault adalah ketua raksasa barang mewah LVMH yang baru saja menjadi orang Eropa pertama yang menduduki puncak daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg, dan menurunkan Elon Musk ke posisi kedua.

Melansir CNN Business di Jakarta, Kamis (15/12/22) pria 73 tahun itu hari ini bernilai USD171 miliar (Rp2.670 triliun), sementara Elon Musk 'hanya' USD164 miliar (Rp2.560 triliun), menurutĀ Bloomberg Billionaires Index.

Baca Juga: Jejak Karbonnya Dilacak, Bos LVMH Bernard Arnault Putuskan Jual Jet Pribadinya!

Kekayaan bersih Musk telah anjlok sebesar USD107 miliar (Rp1.670 triliun) tahun ini, menurut Bloomberg Billionaires Index. Kekayaan Arnault, yang berasal dari saham pengendalinya di LVMH, telah mengalami penurunan yang lebih kecil hanya sebesar USD7 miliar (Rp109 triliun).

Di saat harga saham Tesla anjlok 54% tahun ini, saham LVMH tetap stabil, didukung oleh penjualan yang kuat di Amerika Serikat dan Eropa. Pasar barang mewah relatif stabil tahun ini, bahkan ketika inflasi yang melonjak telah menyebabkan pembeli yang kurang mampu mengubah kebiasaan belanja mereka. LVMH memiliki nilai pasar USD386 miliar (Rp6.028 triliun).

Lahir di Roubaix di utara Prancis pada tahun 1949, Arnault lulus dari Ecole Polytechnique yang bergengsi, sebuah sekolah teknik di Paris. Dia memulai karirnya di perusahaan konstruksi milik keluarga, Ferret-Savinel, dan menjadi ketua pada tahun 1978 setelah promosi berturut-turut.

Enam tahun kemudian, dia mendapat kabar bahwa pemerintah Prancis sedang mencari investor baru untuk mengambil alih Boussac Saint-Freres. Grup tekstil yang bangkrut dan memiliki aset utama: Christian Dior, rumah mode Prancis yang terkenal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: