Kantor Orang Terkaya Dunia Bernard Arnault Digeruduk Pengunjuk Rasa yang Marah, Ada Apa?
Miliarder Prancis Bernard Arnault memperluas kepemimpinannya sebagai orang terkaya di dunia meski pengunjuk rasa yang marah menyerbu kantor pusat perusahaan barang mewahnya LVMH di Paris atas perombakan kontroversial sistem pensiun Prancis.
Adapun perkiraan kekayaan Arnault telah membengkak menjadi USD210 miliar (Rp3.150 triliun) di tengah segerombolan aktivis serikat pekerja tertangkap dalam video memanjat eskalator dalam upaya untuk mencapai kantornya di Avenue Montaigne yang kaya.
Melansir New York Post di Jakarta, Senin (17/4/23) lekayaan pribadi Arnault saat ini berada pada titik tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut data terbaru dari Bloomberg Billionaires Index. Dia kira-kira USD30 miliar (Rp443 triliun) lebih kaya daripada Elon Musk, orang terkaya kedua di dunia yang kekayaannya diperkirakan USD180 miliar (Rp2.661 triliun).
Pengunjuk rasa Prancis memilih Arnault untuk dikritik sambil menentang upaya Presiden Emmanuel Macron untuk menaikkan usia pensiun negara itu dua tahun menjadi 64 tahun pada tahun 2030. Macron berpendapat langkah itu diperlukan untuk memastikan sistem pensiun Prancis tetap mampu membayar.
Arnault sering menjadi sasaran slogan dan nyanyian selama protes di Prancis, menurut Reuters. Tetapi para kritikus mengatakan Prancis seharusnya mencari orang kaya negara itu untuk menutupi kekurangan dalam sistem.
“Jika Anda mencari uang untuk membiayai pensiun, ambillah dari kantong miliarder,” kata perwakilan serikat Sud Rail, Fabien Villedieu.
Dewan Konstitusi Prancis menyetujui rencana Macron meskipun protes berbulan-bulan telah menarik ratusan ribu peserta. Keputusan tersebut membuka jalan bagi Macron untuk menaikkan usia pensiun dalam waktu 15 hari.
Awal pekan ini, Macron telah berjanji untuk bertemu dengan para pemimpin serikat setelah keputusan dewan dalam upaya untuk menemukan titik temu.
Lonjakan terbaru dalam kekayaan Arnault datang karena saham LVMH mencapai rekor tertinggi dalam perdagangan Paris pada hari Kamis karena perusahaan melaporkan lonjakan penjualan dari pembukaan kembali ekonomi China dari penguncian COVID-19.
Merek yang dimiliki LVMH termasuk Tiffany & Co., Christian Dior, Fendi serta Louis Vuitton yang senama. Konglomerat ini menempati peringkat sebagai saham paling berharga di Eropa berdasarkan kapitalisasi pasar, menurut Wall Street Journal.
Kekayaan Arnault telah membengkak hampir USD48 miliar (Rp709 triliun) tahun ini saja selama reli panjang di saham perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement