Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puluhan Petani Dilatih Tanam Praktik Tanaman Kopi dan Alpukat

Puluhan Petani Dilatih Tanam Praktik Tanaman Kopi dan Alpukat Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wonosobo memiliki prospek potensi yang besar bagi pengembangan holtikultura khususnya tanaman kopi dan alpukat. Untuk itu, Pemkab Wonosobo memfasilitasi 70 petani untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Good Agriculture Practice (GAP) tanaman Kopi dan Alpukat.

Bimtek yang diadakan untuk 70 petani dari 17 kelompok tani dan 10 orang Petugas Pendamping Lapangan (PPL) dari 6 Kecamatan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan ekonomi.

“Komoditas kopi masih menjadi investasi primadona di Kabupaten Wonosobo, saya optimis hari demi hari perkembangan petani Wonosobo semakin besar dan tentunya maju, maka petani Wonosobo harus memahami bagaimana caranya menjadi petani kopi dan alpukat yang hebat, sehingga kesejahteraan dan pendapatan ekonomi akan meningkat,” kata Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar, kemarin.

Menurut Albar, perlunya dilakukan kerjasama dan pembinaan yang menyeluruh, terutama memperdalam jenis variasi tanaman bagi petani. Sehingga ke depan Wonosobo tak terpaku pada satu jenis produksi tanaman saja.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo Dwiyama Setyani Budyayu menyampaikan, melalui bimtek yang berlangsung dari tanggal 14 sampai 16 Desember 2022 tersebut, peserta akan diberikan pembekalan materi tentang GAP yang baik serta kemitraan.

Baca Juga: Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Turun Menjadi Rp2.702,95 per Kilogram

Diversifikasi pada lahan tembakau dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan di luar tanaman tembakau. “Alasan dipilihnya tanaman kopi dan alpukat adalah agar petani memperoleh pendapatan lain di luar tembakau, mengingat harga komoditas ini lebih stabil dibandingkan dengan tembakau yang harganya sering fluktuatif,” Ucapnya.

Selain itu jika akan bermitra dengan pengusaha, maka sejak awal hingga panen para petani akan mendapatkan pembinaan khusus. “Untuk konservasi di daerah miring, saya harap dalam jangka pendek petani mampu memahami bagaimana merawat dan memelihara tanaman sehingga akan diperluas kepada petani lainnya,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: