Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Songsong Generasi Indonesia Emas 2024, Kadin: Ini Seperti Permainan Sepak Bola

Songsong Generasi Indonesia Emas 2024, Kadin: Ini Seperti Permainan Sepak Bola Kredit Foto: Istimewa.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka menyongsong Indonesia emas di tahun 2024 sebagai negara terbesar ke-4 dunia dengan proyeksi perekonomian yang gemilang, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Arsjad Rasid, menegaskan generasi muda mesti menyiapkan mental yang kuat sebagai visi menggapai hal tersebut.

Arsjad menilai, Indonesia akan menghadapi perang ekonomi. Oleh sebab itu, dia menganggap setiap pelaku usaha adalah pejuang dalam peperangan ini.

Baca Juga: Resah Gegara Peraturannya Tak Jelas, Kadin Jatim Desak Jokowi Segera Terbitkan PMK Tarif CHT

“Di sinilah tugas kita, bersama sama, dari mulai pengusaha ultra micro sampai besar, dari yang paling senior sampai yang paling muda, kita bersama sama untuk menang dengan tujuan Indonesia Emas 2045,” ujar Arsjad dalam keterangan persnya yang diterima Warta Ekonomi, Jum'at (16/12/22).

Arsjad menganggap perang ekonomi yang akan dihadapi Indonesia layaknya sebuah pertandingan bermain sepak bola. Pasalnya, paska kemerdekaan 17 Agustus 1945 lalu, Indonesia telah melalui banyak babak reformasi.

“Saya percaya bahwa dalam hidup itu ada babak pertama dan babak kedua. Dan ada pula yang namanya masa istirahat. Nah Indonesia, pada waktu itu mulainya waktu kita lahir, kita merdeka, 1945 sampai dengan reformasi itu babak pertama kehidupan kita. Lalu, ada namanya masa istirahat,” katanya.

“Kalau namanya bermain bola, persiapan bermain bola, strategi bagaimana ini, pemainnya harus siapa saja di babak kedua. Nah sama dengan Indonesia, Indonesia melakukan proses jati diri pada waktu itu, yang di mana saya melihat sekarang ini, sudah di babak kedua kehidupan Indonesia, dan sekarang bapak Presiden, bapak Joko Widodo, mengatakan kita sudah punya visi, yang tadi dikatakan 2045 Indonesia Emas,” sambung Arsjad.

Oleh sebab itu, Arsjad menilai generasi muda memiliki peran penting dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045 kita juga perlu dukungan yang kuat dari para generasi muda. Menurutnya, generasi emas Indonesia saat ini adalah generasi muda yang hebat, sehat, berkualitas dan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi.

Untuk itu, diperlukannya penanaman bela negara yang kuat untuk para generasi muda ini. Dia menilai, bela negara dengan mengisi hati dan mengisi otak, tak hanya harus memiliki wawasan yang luas, tapi pemuda Indonesia yang akan memimpin negara kedepannya ini juga harus memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi untuk dapat bersama mewujudkan cita - cita besar negara Indonesia pada tahun 2045 mendatang.

“Kita harus kuat, kekayaan kita kekayaan budaya kita. Kita mempunyai 270 juta populasi hari ini. Negara dengan beribu kepulauan, sukunya beraneka ragam, agamanya beragam-ragam. Dan bayangkan tidak ada di dunia ini yang seperti Indonesia. Keberagaman ini merupakan kekuatan kita, asalkan kita dapat bersatu,” katanya.

Dia juga menyampaikan, Indonesia mesti bersama-sama melaksanakan satu hal, yaitu mempersatukan perjuangan bangsa. Dia menilai tidak melihat siapa yang muda, siapa yang tua bukan tentang umur dan juga pengalaman.

Kendati demikian, dia menegaskan seluruh pihak mesti bisa bersama-sama memastikan Indonesia Emas dapat diraih sepenuhnya. Untuk itu, Arsjad mengajak seluruh pemuda di Indonesia untuk bersama membuktikan kepada bangsa lain dan terus menyuarakan rasa bangga kita sebagai bangsa Indonesia.

“Kita harus punya rasa percaya diri, tidak perlu minder saat melihat apa yang dilakukan orang di luar sana. Indonesia juga memiliki banyak pencapaian salah satunya adalah digitalisasi. Pelu diketahui bahwa sampai hari ini digitalisasi terpesat masih berada di Indonesia,” pungkas Arsjad.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: