Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasdem 'Geprek' Heru Budi yang Sibuk Bersih-Bersih Jejak Anies: Jadi Orang Harus Tau Batas, Jangan.....

Nasdem 'Geprek' Heru Budi yang Sibuk Bersih-Bersih Jejak Anies: Jadi Orang Harus Tau Batas, Jangan..... Kredit Foto: Instagram/Heru Budi Hartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Heru Budi Hartono belakangan ini dinilai sibuk menghapus jejak mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kebijakan terbaru dari Heru Budi yang menui kontroversi ialah perihal penggantian slogan Jakarta. 

Politisi Partai NasDem, Bestari Barus, menjadi tergelitik untuk memberi kritik kepada Heru Budi. Menurut dia, jangan sesuka hati mengganti brand Ibu Kota yang sudah dibuat oleh gubernurnya, jika belum melakukan evaluasi. 

Baca Juga: Gara-Gara Mencuri Start Kampanye! Anies Kena Getahnya, Sekarang Dilarang Keras untuk.....

Sebagaimana diketahui, Pemerintah DKI Jakarta berencana meresmikan slogan baru dari 'Jakarta kolaborasi' menjadi 'Sukses Jakarta Untuk Indonesia'. 

"Maka penting untuk membuat brand baru harus melibatkan banyak pihak. Pertanyaanya apakah baru dilantik 17 Oktober sudah melakukan evaluasi?," tanya Bestari dikutip dari tayangan Kanal YouTube tvOneNews pada Kamis, (15/12/20220). 

Kata dia, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, tidak begitu menghiraukan slogan Jakarta yang baru. 

Namun, Bestari mengingatkan Heru Budi untuk tahu batasannya. Pasalnya, keberadaan PJ Gubernur itu sebagai pengisi ke kekosongan jabatan gubernur dalam masa tertentu.  Meski saat ini berstatus sebagai penjabat, Heru Budi harus paham bahwa visi seorang Pj itu adalah mewujudkan apa yang diisyaratkan di RPD (Rencana Pembangunan Daerah).

"Sederhananya jangan berpikir sendiri. Pak Pj inikan sampai hari ini belum ada rapim," tuturnya.

Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak membantah isu bersih-bersih jejak Anies Baswedan selama menjadi Gubernur.

"Yang mana yang dibersihkan? Tidak ada yang dibersihkan.  Kalau 'seakan' dibersihkan, ya sudah  itu kan citra, persepsi mau diapain. Tapi apa yang dibersihkan tidak ada," katanya.

Menurut dia, slogan Jakarta yang baru tersebut adalah hal wajar. Menjadi ramai diperbincangkan lantaran ada oknum yang 'memiringkan' slogan Jakarta untuk menjadi sebuah berita.

Dia juga mengatakan, tidak ada aturan jika mengganti slogan harus melakukan evaluasi RPD terlebih dulu.

"Harus dievaluasi untuk mengganti logo dari mana dasarnya? Jadi evaluasi apa?," tegas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: