Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Musra NTT Minta Jokowi Tiga Periode, PDIP: Aspirasi Konyol, Itu Hasrat Fir'aun!

Musra NTT Minta Jokowi Tiga Periode, PDIP: Aspirasi Konyol, Itu Hasrat Fir'aun! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu, menyebut aspirasi tiga periodeatau perpanjangan jabatan presiden, hingga penundaan pemilu, merupakan pernyataan yang konyol.

Pasalnya, Masinton menilai, Indonesia memiliki semangat perubahan dengan mengacu pada politik reformasi dan demokrasi. Melalui serangkaian amandemen konstitusi, oleh sebab itu kedaulatan pindah ke tangan rakyat yang dilaksanakan berdasarkan undang-undang dasar.

Selain itu, lanjut Masinton, hal tersebut ditegaskan dengan asas negara, yakni hukum. Bukan negara kekuasaan yang melanggengkan suatu jabatan. Baca Juga: Momen Ketika Presiden Jokowi Dipanggil Bawaslu: Saya Nggak Mengerti Kesalahan Apa?

"Dalam tatanan kenegaraan, itu masa periodisasi masa jabatan eksekutif itu dibatasi dua periode, itu jelas. Untuk apa? Menghindari yang namanya kesewewenangan, menghindari yang namanya periode masa jabatan yang tidak terbatas," kata Masinton dalam acara Kelindan Verifikasi Partai dan Perpanjangan Jabatan Total Politik yang diikuti secara virtual, Jakarta, Minggu (18/12/22).

"Nggak boleh keluar dari pakem itu lagi, ngotak-ngatik, ini aspirasi, pengen penundaan, bahkan perpanjangan, itu aspirasi konyol. Itu aspirasi yang melecehkan konstitusi," tambahnya.

Dia juga menegaskan, seluruh pihak tidak diperkenankan untuk membuka ruang adanya wacana-wacana semacam itu. Masinton tegas menyebut aspirasi tersebut sebagai pelecehan terhadap konstitusi negara.

"Kita tidak boleh lagi membuka ruang atas nama apapun, mau kepuasan rakyat, mau aspirasi rakyat. Bernegara itu berkonstitusi," katanya.

"Konstitusi kita membatasi hasrat Fir'aun. Yang ingin melanggengkan kekuasaan dengan menabrak konstitusi, itu adalah hasrat Fir'aun," tambahnya.

Dia menegaskan, seluruh pihak mesti konsisten dalam mengawal kewarasan konstitusi sesuai dengan yang telah dicita-citakan, baik saat ini maupun masa depan. Baca Juga: Rakernas PDIP Batal Digelar, Relawan Masih Optimis Ganjar yang Bakal Dipilih Megawati

"Menurut saya kita semua harus konsisten mengawal itu, kita konsisten memberikan satu kepastian dalam pengelolaan negara kita dalam sekarang maupun ke depan," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi menuturkan, berdasarkan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) di Nusa Tenggara Timur (NTT), mayoritas penduduk mengingat Presiden Joko Widodo maju ke periode ketiga.

"Dari pantauan saya, karena saya ada di sana, semua mengatakan Jokowi tiga periode, bahkan kepala desa NTT semua minta tiga periode Pak Jokowi. Nah tugas Kitakan menyampaikan apa adanya nih. Bukan kaleng-kaleng. Jadi kalau ada orang yang menolak Jokowi tiga periode, lho itu ada juga kok (yang setuju) di NTT semuanya minta tiga periode. Gimana?" katanya dalam acara Kelindan Verifikasi Partai dan Perpanjangan Jabatan Total Politik yang diikuti secara virtual, Jakarta, Minggu (18/12/22).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: