Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serapan Belum Maksimal, KemenkopUKM Genjot Percepatan KUR Kluster

Serapan Belum Maksimal, KemenkopUKM Genjot Percepatan KUR Kluster Kredit Foto: KemenKopUKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki, mengatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kluster saat in baru terealisasi sebesar Rp4,8 triliun yang diberikan kepada sekitar 1,39 juta debitur. Untuk itu, upaya percepatan dan perluasan penyaluran KUR klaster sangat penting dijalankan sebagai upaya untuk meningkatkan akses penyaluran kredit bagi pelaku ekonomi kerakyatan.

MenkopUKM Teten menjelaskan, KUR Klaster memberikan peluang pembiayaan KUR kepada kelompok usaha dengan plafon hingga Rp500 juta per unit usaha anggota kelompok. Dengan kredit diberikan kepada UMKM secara berkelompok yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, terhubung dengan offtaker sehingga mengurangi potensi kredit macet dan memudahkan perbankan melakukan proses monitoring.

Baca Juga: Buktikan Kredibilitas Sebagai Pengembang Terdepan, Vimala Hills Serahterimakan Villa Tepat Waktu

"KUR Klaster memperkuat kemitraan UMKM dengan usaha besar, menempatkan UMKM bagian dari rantai pasok industri, sehingga bisa meningkatkan kemampuan manajemen usaha, meningktakan kualitas produksi dan meningkatkan kapasitas usahanya atau naik kelas," ungkapnya dalam acara penyerahan KUR Klaster di Istana Negara, Jakarta Pusat secara Online di Youtub Kementerian Koperasi dan UMKM (KemenkopUKM), Senin (19/12/2022).

Menuruutnya, Dalam periode 7 (tujuh) tahun terakhir KUR terus tumbuh nilainya, dan telah menopang pembiayaan UMKM sebagai kunci pertumbuhan ekonomi nasional, dan penyediaan lapangan kerja yang saat ini 97% disediakan oleh sektor mikro dan kecil. Tahun depan KUR akan ditingkatkan menjadi Rp 460 triliun dari Rp 373 triliun tahun ini.

"Dalam periode 7 (tujuh) tahun terakhir KUR terus tumbuh nilainya, dan telah menopang pembiayaan UMKM sebagai kunci pertumbuhan ekonomi nasional, dan penyediaan lapangan kerja yang saat ini 97% disediakan oleh sektor mikro dan kecil. Tahun depan KUR akan ditingkatkan menjadi Rp 460 triliun dari Rp 373 triliun, tahun ini," jelasnya.

Saat ini lanjut Teten, piloting KUR Klaster berbasis koperasi dengan menyinergikan KUR dengan dana bergulir LPDB untuk koperasi. Peran koperasi sebagai agretator dan offtaker, dengan dukungan pembiayaan dengan bunga 6%, lebih meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro dan kecil, karena selain bisa mengkonsolidasi usaha2 mikro guna mencapai skala ekonomi, menggantikan para tengkulak atau memotong rantai perdagangan, juga menjamin supplai yang lebih baik ke pasar.

"Sebagai contoh saya ingin menyebut piloting dengan kopontren Al Itifak, Krisna Oleh Oleh. Ini akan terus kami perluas kerjasama koperasi dengan PT Sido Muncul, jaringan supermaket Superindo, Ranch Market dan para pelaku e-commerce," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: