Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terapkan Prinsip ESG, Trisula Textile Industries Berhasil Tekan Biaya Produksi

Terapkan Prinsip ESG, Trisula Textile Industries Berhasil Tekan Biaya Produksi Kredit Foto: BELL
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) berhasil meningkatkan efisiensi dengan berkurangnya biaya produksi seiring peningkatan pelaksanaan prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam menjalankan bisnis.

Peningkatan efisiensi terjadi dalam penurunan limbah majun atau kain lap dan limbah berbahaya yang dihasilkan.

Selain itu, efisiensi juga berlangsung pada penggunaan air berkat pemanfaatan daur ulang dari limbah cair serta penggunaan energi yang diperoleh melalui peningkatan produktivitas dan kualitas produksi serta penggunaan mesin mesin hemat energi.

Baca Juga: Trisula Textile Industries Cetak Penjualan Rp312,6 Miliar Per September 2022

"Limbah majun yang dihasilkan dalam proses produksi berhasil ditekan dari 0,0662 ton limbah untuk setiap ton produksi pada tahun 2021, saat ini telah turun menjadi 0,0636 ton limbah per ton," kata Terry Aditya Zulfianda, Sekretaris Perusahaan BELL, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).

Sementara untuk penggunaan air, lanjut Terry, penghematan diperoleh melalui pemanfaatan recycle water atau air daur ulang yang sudah mencapai 24% dari limbah cair yang dihasilkan.

Hingga Oktober 2022, Perseroan berhasil meningkatkan capaian ESG pada penggunaan energi, penurunan emisi CO2, pengelolaan limbah, dan aspek sosial. Perseroan berhasil memanfaatkan energi terbarukan sebesar 12.176 GigaJoule (GJ) atau 6% dari total energi yang digunakan. Capaian ini meningkat 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sumber energi terbarukan yang digunakan adalah cangkang sawit yang dicampur dengan batu bara sebagai bahan bakar boiler.

Sementara emisi CO2 pun berhasil ditekan menjadi sebesar 23.896 ton, turun dari tahun lalu yang menghasilkan 25.277 ton. BELL juga berhasil menurunkan jumlah limbah berbahaya dari 3,20 ton pada Oktober tahun lalu menjadi 2 ton pada Oktober tahun ini.

Perseroan menargetkan penggunaan total energi terbarukan mencapai 39% dari total kebutuhan energi untuk produksi. Selain itu, intensitas emisi CO2 ditargetkan turun sebesar 36% di tahun 2030.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: