Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Family Fest, Adara Dukung Difabel Berkarya

Lewat Family Fest, Adara Dukung Difabel Berkarya Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketidaksetaraan bagi difabel (penyandang disabilitas) masih menjadi persoalan yang belum terselesaika. Isu ini pun menjadi latar belakang Adara Relief International menyelenggarakan Family Fest 4 pada Minggu (18/12) di Felfest Universitas Indonesia

Family Fest Adara tahun ini mengangkat tagline “Kita Setara Kita Peduli”. Direktur Eksekutif Adara Sri Vira Chandra mengungkapkan acara ini diselenggarakan dalam rangka international solidarity for persons with disabilities

“Lewat kegiatan ini kami ingin meneguhkan posisi kami sebagai lembaga perempuan Indonesia yang peduli anak dan perempuan khususnya di wilayah konflik,”Kata Sri Vira dalam sambutannya.

Ia mengakui tidak semua keluarga siap atau menganggap anak-anak difabel yang dianugerahkan Tuhan adalah anak istimewa.Untuk itu lewat Family Fest pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak difabel untuk berekspresi.

“Berbeda itu pasti, tapi kita semua berharga, setara untuk berkarya, dan saling peduli. Mari dukung dan suarakan “Kita Setara, Kita Peduli” tegasnya. Pada perhelatan Family Fest tahun ini, Adara mengajak 19 lembaga dan komunitas difabel serta 37 lembaga lainnya untuk membangun atmosfer inklusif bagi sesama.

“Event ini adalah bentuk konkret kami sebagai lembaga kemanusiaan untuk menciptakan dunia yang inklusif bagi sesama. Setara dalam menunjukkan karya dan menyuarakan kepedulian bagi sesama. Family Fest juga menjadi wadah bagi teman difabel untuk menjadi jembatan kebaikan kepada sesama difabel melalui karya yang mereka miliki. Sedang Adara sendiri hadir sebagai perekat kebangsaan dan kemanusiaan," lanjut Sri Vira.

Sebelumnya Sri Vira menyoroti frasa yang umum digunakan untuk menyebut teman difabel pada saat ini adalah penyandang disabilitas. Namun, seiring berjalannya waktu, kata disabilitas dalam keseharian mulai bergeser dan digantikan oleh kata difabel. Difabel memiliki makna different ability atau differently abled people, panggilan difabel juga dianggap lebih halus.

Tak hanya itu, dengan menggunakan frasa difabel kita turut meluaskan paradigma bahwa seorang difabel juga memiliki kemampuan dan mampu berjalan beriringan dengan mereka yang normal meski melalui cara yang berbeda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: