Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Crypto Sedang Anjlok, Miliarder Mark Cuban Masih Percaya Ada Nilai di Baliknya

Meski Crypto Sedang Anjlok, Miliarder Mark Cuban Masih Percaya Ada Nilai di Baliknya Kredit Foto: Instagram/Mark Cuban
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor Mark Cuban masih percaya akan adanya nilai dalam ruang crypto. Sayangnya, kenaikan yang terlalu tinggi di kripto tahun lalu dapat meletuskan gelembung itu di tahun itu. Karena itulah Cuban melihat crypto sebagai kebisingan.

"Ada sinyal dan kebisingan," kata Cuban kepada Apple TV+'s "The Problem with Jon Stewart". "Dalam crypto, 99% darinya adalah kebisingan. Tapi ada nilai dan sinyal nyata di sana."

Melansir Business Insider di Jakarta, Rabu (21/12/22) miliarder pemilik tim NBA Dallas Mavericks dan investor "Shark Tank" ini mengatakan bahwa tahun yang brutal untuk aset digital hampir berakhir.

Baca Juga: 4 Tips Sukses Miliarder Mark Cuban: Meski Kehilangan Segalanya, Saya Akan Kembali Menjadi Jutawan Lagi

Harga bitcoin, cryptocurrency terkemuka di dunia telah anjlok 64% menjadi di bawah USD17.000 sejak Januari, dan turun 75% dari harga tertinggi sepanjang masa hampir USD68.790 pada November 2021. Nilai pasar crypto global 63% lebih rendah dari tahun lalu.

Penerbit Stablecoin Terra dan dana lindung nilai Three Arrows Capital runtuh pada awal tahun 2022 karena aksi jual crypto mengungkap potensi ketidakstabilan di sektor aset digital. Baru-baru ini, pendiri FTX Bankman-Fried yang bangkrut ditangkap di Bahama minggu lalu dan menghadapi tuduhan penipuan di AS.

Peristiwa tersebut mendorong Cuban untuk berbicara tentang runtuhnya Enron dan WorldCom MCI selama aksi jual saham teknologi awal tahun 2000-an.

"Dibutuhkan beberapa penipuan untuk memecahkan gelembung keuangan," katanya. "Butuh Enron dan WorldCom MCI."

Tetapi sektor ini hanya dapat melakukan itu jika ada transparansi dan pengawasan peraturan yang lebih besar. Cuban menggambarkan crypto sebagai bagian besar dari masa depan.

"Di mana Anda menemukan ketidakjelasan dan kurangnya transparansi, Anda akan menemukan penipuan," kata Cuban. "Ketika sampai pada legislasi semua ini, tergantung pada siapa yang bersedia membiarkan kimono tetap terbuka."

“Karena digital, lebih mudah diungkap, lebih mudah direview, lebih mudah dianalisa. Tapi kita tidak ada transparansi dan selama itu SBF bisa melakukan apa yang dia lakukan,” imbuhnya.

Cuban adalah fans crypto lama yang sebelumnya mengatakan dia akan menerima dogecoin token lelucon sebagai metode pembayaran untuk barang dagangan dan tiket Dallas Mavericks. Dia telah memiliki waralaba NBA yang berbasis di Texas sejak tahun 2000.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: