Politisi Senior PDIP Minta Sudahi Isu Politik Identitas Jelang Pilpres 2024: Sudahlah…
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan meminta agar semua pihak menyudahi persoalan isu politik identitas, utamanya jelang kontestasi pemilu 2024.
Menurut pria yang mengawali karirnya sebagai wartawan tersebut, bangsa Indonesia telah melewati konflik-konflik yang jauh lebih dahsyat di masa lalu.
"Terkait dengan Anies dan sebagainya itu saya bilang hanya riak-riak kecil," katanya dalam diskusi Catatan Demokrasi dikutip dari tayangan Kanal YouTube tvOneNews pada Rabu, (21/12/2022).
Panda membandingkan kondisi Ibukota di tahun 60-an dengan sekarang. Ketika itu, Jakarta masih dihantui dengan perkelahian antar suku. Di mana sebagai kelompok memperebutkan Jalan Sabang dan Jalan Sarinah.
Baca Juga: Dilema Megawati dan Nasib PDIP, Antara Kedekatan Darah dan Keinginan Masyarakat
Belum lagi, lanjut Panda, konflik yang terjadi di Dayak dan Madura. Dari konflik tersebut, banyak sekali pembelajaran yang bisa dipetik oleh anak-anak bangsa.
"Artinya kesatuan bangsa ini punya banyak pelajaran. Sudahlah," tuturnya.
Di sisi lain, Panda mengaku bahwa PDIP sendiri tak merisaukan isu politik identitas yang sudah bertebaran itu.
"Jadi mohon maaf lah bagi kami PDIP enggak risau dengan cerita cerita ini," lanjutnya.
Panda mengaku, PDIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri tak perlu lagi repot-repot mengklarifikasi bahwa pihaknya tak terlibat dengan isu sensitif tersebut.
Baca Juga: Widih! Puan Maharani Disebut Bisa Jadi Saingan Berat Anies, PDIP Diprediksi Bakal Singkirkan Ganjar
Sebab, PDIP sudah mencapai satu kesatuan yang sama mulai dari Ketua Umum partai sampai dengan anggota.
"Itu semacam refleksi buah dari pada pemahaman kami terhadap nasionalisme dan pancasila," tuturnya.
Lebih lanjut, saat ini PDIP justru fokus membuat program bagaimana mana memajukan serta menghadapi problem kebangsaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty