Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eggi Sudjana Pasang Badan Buat Anies Baswedan Soal Isu 'Arab-Yaman': Masa Orang PDIP Nggak Ngerti Omongan Soekarno?

Eggi Sudjana Pasang Badan Buat Anies Baswedan Soal Isu 'Arab-Yaman': Masa Orang PDIP Nggak Ngerti Omongan Soekarno? Kredit Foto: Instagram/Eggi Sudjana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan yang bertekad bisa maju di Pilpres 2024 mulai mendapat beberapa tudingan miring khususnya soal status Anies yang punya darah Arab-Yaman dan dikaitkan dengan tudingan politik Identitas di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Mengenai hal ini, Aktivis dan Advokat senior Eggi Sudjana blak-blakan mengatakan tudingan Anies Baswedan bukan orang Indonesia karena punya darah arab tidaklah tepat.

Baca Juga: Nggak Main-main! Eggi Sudjana Sebut Anies Baswedan Dianugerahi Allah SWT Dukungan Umat Islam Sampai 80 Persen, Tetapi...

“Tanggal 9 Agustus 45 itu BPUPKI yang sudah merumuskan, Soekarno yang ngomong. Bagaimana masa orang PDIP nggak ngerti omongan Soekarno. Anies sudah bangsa Indonesia," jelasnya dalam diskusi dengan judul “Dosakah Politik Identitas? Ganjalan Untuk Anies?!” di Kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, dikutip Senin, (26/12/2022).

Hal itu Eggi ungkapkan di hadapan Politisi PDIP Aria Bima yang juga berada dalam diskusi tersebut.

Baca Juga: Waduh Gawat! Anak Buah Megawati Cium Manuver Gerakan Nusantara Bersatu Relawan Jokowi: Ingin Menggalang Kekuatan untuk Menekan…

Eggi menyebut bahwa sejarah mencatat bangsa Arab sudah melebur menjadi bangsa Indonesia yang ada kaitannya dengan sosok kakek Anies sendiri.

“Soal Anies, sejak tanggal 9 Agustus 1945, BPUPKI telah merumuskan lewat Partai Arab dulu kakeknya beliau (Anies) AR Baswedan sudah melebur bangsa Arab jadi bangsa Indonesia," katanya.

Menurut Eggi, hal yang sama belum berlaku bagi bangsa tionghoa yang mana hanya mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI).

"Beda dengan bangsa Tionghoa, dia enggak bisa jadi bangsa Indonesia. Makanya orang Tionghoa double namanya. Ahok ada Basuki, Sudono Salim ada Limsiliom," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: