Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara yang Jadi Orang Terkaya No. 1 di Indonesia

Kisah Orang Terkaya: Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara yang Jadi Orang Terkaya No. 1 di Indonesia Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raja batu bara Indonesia, Low Tuck Kwong menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Berdasarkan daftar Forbes, Low Tuck Kwong per 27 Desember 2022 memiliki kekayaan yang mencapai USD31,8 miliar atau Rp497 triliun.

Low yang lahir di Singapura pada 17 April 1948 ini mendapatkan kekayaan dari perusahaan batu bara yang ia dirikan, Bayan Resource.

Baca Juga: Sabet Gelar Orang Terkaya RI, Low Tuck Kwong Langsung Beraksi Borong Saham Bayan Resources Miliaran Rupiah

Sejak kecil saat masih tinggal di Singapura, Low sudah ikut ayahnya bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya, yaitu David Low Yi Ngo. Pada tahun 1972, Low memutuskan untuk pindah ke Indonesia, mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak di bidang konstruksi pada tahun 1973. JSI kemudian menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks. 

Pada tahun 1988, JSI berekspansi ke bisnis penambangan batubara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka. Pada tahun 1992, ia berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), dan di tahun 1997, ia membeli tambang batubara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal.

Pada tahun 1998, melalui PT Dermaga Perkasapratama, ia juga mengoperasikan sebuah terminal batubara di Balikpapan. Melalui bisnis pertambangan batubaranya (Bayan Resources), Low Tuck Kwong berhasil menjadi orang terkaya ke-40 di dunia hari ini versi majalah Forbes.

Keputusannya membeli tambang itulah yang membawanya menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia. Jumlah kekayaannya terpantau cukup jauh dari runner up yaitu Hartono bersaudara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: