Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Natal di Paris Berubah Chaos, Pendukung PKK dan Polisi Bentrok Mengerikan

Natal di Paris Berubah Chaos, Pendukung PKK dan Polisi Bentrok Mengerikan Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Paris -

Pendukung kelompok teroris PKK, yang melakukan kekerasan, bentrok dengan polisi di Paris, Prancis, selama akhir pekan kemarin.

Bentrokan itu melukai 30 petugas polisi Prancis di jalan-jalan ibu kota saat penduduk bersiap untuk merayakan Hari Raya Natal.

Baca Juga: Jaksa Prancis 'Bongkar' Isi Kepala Pelaku Penembakan di Paris: Benci Imigran

Ribuan pendukung kelompok teroris berbaris dan berjalan menuju Boulevard du Temple meneriakkan slogan-slogan pro-PKK dan membawa poster pemimpin organisasi teroris tersebut.

Polisi kerap menggunakan gas air mata terhadap para pengunjuk rasa yang membongkar batu paving dari jalan untuk memukul pasukan keamanan, serta perumahan dan toko yang berada di lokasi aksi protes.

Bentrokan meletus setelah penembakan di distrik Paris yang menewaskan tiga orang dan melukai tiga lainnya di tangan seorang pria bersenjata berusia 69 tahun pada hari Jumat.

Pendukung PKK turun ke jalan dan menghancurkan halte bus dan fasilitas publik serta properti pribadi lainnya.

Dalam kampanye terornya melawan Turki selama lebih dari 35 tahun, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Türki, AS, dan UE – bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

'Eksploitasi politik'

Berbicara kepada Anadolu Agency, jurnalis Prancis Jean-Michel Brun, pemimpin redaksi harian Musulmansenfrance, mengatakan bahwa kekerasan tersebut menimbulkan "masalah eksploitasi politik".

"Ketika kita melihat gambar-gambar demonstrasi ini di mana orang-orang datang untuk menghancurkan mobil atau membakar, melemparkan proyektil ke polisi, kita dapat dengan jelas melihat bahwa itu jelas bukan demonstrasi dukungan untuk keluarga korban, tetapi pertanyaan tentang eksploitasi politik,” tutur dia.

"Saya harap eksploitasi politik ini tidak membodohi rakyat dan pemerintah Prancis."

Dia menambahkan bahwa para penyerang adalah anggota kelompok teror PKK dan mengumumkan permusuhan kepada rakyat dan pemerintah Turki.

Beberapa juga menyatakan kebencian terhadap orang-orang Turki, ujar Brun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: