Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Sadawarna di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat,kemarin. Bendungan Sadawarna merupakan bendungan ke-33 yang diresmikan Presiden Jokowi.
“Waduk ini menghabiskan anggaran Rp2,65 triliun, bukan uang sedikit. Jadi kalau waduknya sudah ada, nanti Indramayu tidak naik produksi padinya, awas,” Ucap Jokowi.
Bendungan Sadawarna membendung Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara yang melintasi tiga kabupaten yaitu Sumedang, Subang dan Indramayu, dengan panjang 137 kilometer, mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat.
“Kita tahu Indramayu adalah penyumbang surplus (beras) nomor satu terbesar di Indonesia. Dan kita harapkan tidak turun, tetapi naik seperti tadi Pak Gubernur menyampaikan, dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta (ton) untuk Kabupaten Indramayu,”tegasnya,
Presiden Jokowi berterima kasih kepada Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan seluruh masyarakat di Sumedang yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Indramayu.
"Tadi pak bupati menyampaikan ikhlas pak, ikhlas pak, dan waduk ini dengan luas genangan 680 hektare dan bisa mengairi kurang lebih 4.280 hektare sawah yang ada di bawah,”papar Jokowi.
Baca Juga: Getol Bangun Banyak Bendungan, Ini Alasan Jokowi
Jokowi berharap dengan dibangunnya waduk-waduk di seluruh tanah air, produktivitas padi dan komoditi hortikultura dapat meningkat. Bendungan Sadawarna berpotensi memasok air baku sebesar 1,2 m3/detik untuk Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang serta potensi sumber tenaga listrik sebesar 2 MW.
Bendungan ini juga dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar