Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung menyamakan adanya upaya reshuffle kabinet Presiden Jokowi jelang pilpres dengan langkah jual beli sapi atau jual beli kodok.
Bukan tanpa alasan, Rocky mengatakan hal tersebut karena baginya perombakan kabinet tidak lepas dari alasan politis bukan karena melihat kinerja yang kurang baik dari menteri.
Atas dasar demikian, nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang berasal dari Nasdem turut berpotensi untuk dicopot dari jabatannya saat ini.
Baca Juga: PDIP Minta Dua Menteri Nasdem Direshuffle, Rocky Gerung: Kenapa Gak Sekalian Presidennya Aja?
Lalu nama eks Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) yang sekarang resmi menjadi kader Perindo, digadang-gadang sebagai pengganti Syahrul.
“Jadi kasak-kusuk tentang menteri itu nggak lagi didasarkan pada kapasitas tapi pada kecemburuan-kecemburuan politik,” terang Rocky.
Terlebih kata Rocky, Ketua Perindo yaitu Hary Tanoesoedibjo pernah tergabung dalam partai Nasdem.
“Udah pada kirim-mengirim sinyal tuh jadi pasti Nasdem akan sakit hati, itu kok pernah kita usir dari Nasdem, gampangnya begitu kira-kira, malah dipanggil lagi sama Istana,” jelas dia.
“Lah bagi istana itu soal pragmatis ada urusan dengan value di situ siapa yang mampu untuk menambahkan suara dan uang itu pasti direkrut oleh istana tuh, jadi udah diterima saja,” tambahnya.
“Ini bukan risalah karena ada ide ini itu, tapi ya semata karena sedang dagang sapi aja itu atau dagang kodok,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty