Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkenalkan Pencipta Telegram, Pavel Durov: Penuh Kontroversial dan Jadi 'Musuh' Kremlin

Perkenalkan Pencipta Telegram, Pavel Durov: Penuh Kontroversial dan Jadi 'Musuh' Kremlin Kredit Foto: Instagram/durov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pencipta aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov bisa dibilang sebagai Mark Zuckerberg dari Rusia. Pria berusia 38 tahun ini lahir di St. Petersburg di Soviet Rusia dan memiliki kekayaan bersih USD15,1 miliar (Rp236 triliun), menurut Forbes.

Pengusaha teknologi itu mendirikan layanan pesan terenkripsi Telegram dengan saudaranya Nikolai pada tahun 2013. Kakak beradik itu lahir dalam keluarga intelektual, menurut situs Digital-Life-Design Conference.

Sebagian besar kekayaan Durov berasal dari Telegram, yang memiliki 700 juta pengguna aktif dan bernilai USD30 miliar (Rp469 triliun).

Mengutip Business Insider di Jakarta, Kamis (29/12/22) sebelum mendirikan Telegram, Durov mendirikan jejaring sosial Rusia bernama Vkontakte. Situs itu memberinya ketenaran dan uang, tetapi itu juga membuatnya menjadi sasaran Kremlin.

Baca Juga: Zelensky dan Biden Ternyata Enggak Membahas Perdamaian, Kremlin Dibuat Terkejut

Durov menciptakan jaringan tersebut pada tahun 2006 dan kemudian menjual 12% saham perusahaan tersebut seharga USD300 juta (Rp4,6 miliar) pada tahun 2015.

Situs tersebut membuatnya dikenal sebagai "pengusaha selebritas terbesar" Rusia, menurut The New York Times. Namun juga datang dengan masalah politik, yaitu ketika Durov menolak tuntutan Kremlin untuk mengakses data Vkontakte para pemimpin protes Ukraina.

Durov mengatakan dia dipecat pada April 2014 dari posisinya sebagai CEO Vkontakte karena entitas yang didukung negara berusaha untuk mengontrol jaringan. Grup Mail.Ru, yang dimiliki oleh oligarki Alisher Usmanov, membeli jaringan tersebut seharga USD1,47 miliar (Rp23 triliun) akhir tahun itu.

Layanan pers Usmanov mengatakan kepada Insider bahwa grup tersebut menjual Vkontakte pada bulan Desember. Jaringan tersebut sekarang dimiliki oleh perusahaan asuransi milik negara Sogaz.

Durov mengatakan kepada Times bahwa dia terpaksa meninggalkan Moskow pada 2014 setelah tim SWAT muncul di rumahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: