Miliarder AS Salahkan Penganut Sosialisme: Masa Depan Kapitalisme dalam Bahaya, Orang-Orang Tidak Mau Bekerja
Miliarder berusia 93 tahun yang juga salah satu pendiri Home Depot, Bernie Marcus menyalahkan "sosialisme" karena orang Amerika kurang termotivasi untuk bekerja. Ia memperingatkan bahwa masa depan kapitalisme dalam bahaya.
Marcus membangun Home Depot menjadi kerajaan nasional hanya dari dua toko yang didirikan di Atlanta pada akhir 1970-an bersama Arthur Blank.
“Berikan saja padaku. Kirimi saya uang. Saya tidak ingin bekerja - saya terlalu malas, saya terlalu gemuk, saya terlalu bodoh,” kata Marcus tentang apa yang dia anggap sebagai sikap yang menyebar ke seluruh negeri. "Tidak ada yang bekerja. Tidak ada yang peduli."
Baca Juga: Menelisik Pengeluaran Jumbo Para Miliarder Tahun Ini, dari Sedekah Hingga Berpolitik!
Melansir New York Post di Jakarta, Jumat (30/12/22) pendukung lama Partai Republik ini mencentang daftar orang yang dia salahkan karena menghalangi perusahaan swasta, termasuk Presiden Biden, media berita, lulusan Harvard, MBA, pengacara, dan akuntan.
“Saya khawatir tentang kapitalisme,” kata Marcus. “Kapitalisme adalah dasar dari Home Depot [dan] jutaan orang telah mendapatkan kesuksesan ini dan sukses.”
Untuk diketahui, Marcus memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan oleh Bloomberg sebesar USD5,25 miliar (Rp81,7 triliun)
“Saya berbicara tentang produsen, vendor, dan distributor, serta orang-orang yang bekerja untuk kami [yang telah] mampu memperkaya diri mereka sendiri dengan perjalanan Home Depot,” tambahnya. “Itu suksesnya. Itulah mengapa kapitalisme bekerja.”
Meskipun demikian, dia mengatakan Home Depot adalah salah satu perusahaan pertama yang sadar sosial, dengan mengutip upayanya untuk membantu masyarakat membangun kembali setelah mereka dilanda bencana alam.
Marcus mengatakan dia tidak menyesali hidupnya dan pengorbanan yang telah dia lakukan untuk mencurahkan banyak waktu bangunnya untuk membangun Home Depot. Dia mengatakan telah mengalami serangan jantung, lima operasi bypass, dan katup aorta diganti.
Marcus pun membandingkan dirinya dengan para kapten industri seperti Jack Welch dari General Electric dan Sam Walton dari Walmart.
“Semua orang ini berkorban,” kata Marcus tentang kepala eksekutif. “Mereka mengorbankan waktu bersama keluarga mereka. Mereka mengorbankan waktu bersama komunitas.”
Dia menambahkan: “Mereka mempertaruhkan nyawa mereka ke dalam bisnis mereka. Namun pada akhirnya, hasilnya adalah sesuatu yang istimewa dan memberi mereka hasil yang luar biasa.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: