Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Bansos Hingga Pelatihan Kerja, Mensos Risma Ungkap Caranya Berantas Kemiskinan Setahun Belakang

Dari Bansos Hingga Pelatihan Kerja, Mensos Risma Ungkap Caranya Berantas Kemiskinan Setahun Belakang Kredit Foto: Kemensos.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mengungkap berbagai kebijakan yang telah dilakukan pemerintah dalam upaya mempercepat penanganan kemiskinan di Indonesia selama 2022.

Risma menyebut, ada dua strategi utama pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos), yakni mendorong peningkatan pendapatan dan mengurangi pengeluaran masyarakat miskin dan rentan.

Menurut Risma, strategi meningkatkan pendapatan dilakukan dengan menghidupkan “mesin kedua” di keluarga, yakni ibu atau bapak.

Baca Juga: Mensos Risma dan Srikandi Ekonomi Kreatif di Tanah Cendrawasih

"Caranya, dengan memberikan kesempatan kerja atau meningkatkan kemampuan kewirausahaan bagi pasangan suami istri, agar sama-sama memiliki kegiatan produktif,” tutur Risma, dikutip dari keterangan resmi pada Minggu (1/1/2023).

Risma menyampaikan, pihaknya telah memberikan akses kepada kolompok marjinal, yakni pemulung, gelandangan, dan pengemis dengan dunia kerja. 

"Mereka diberi pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan seperti pelatihan kuliner, budidaya ikan, pengelolaan sampah, budidaya tanaman hidroponik, ternak ayam, dan sebagainya," paparnya.

Kemudian, untuk mengurangi pengeluaran keluarga miskin, Risma mengatakan pihaknya akan terus melanjutkan kebijakan bantuan sosial (bansos). 

“Untuk mengurangi beban ekonomi diterapkan kebijakan subsidi secara proporsional dan dengan bantuan sosial yang mencakup kebutuhan pokok (sembako), kesehatan, serta pendidikan,” kata Risma.

Sebagai informasi, Risma menyampaikan pihaknya telah menjangkau 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) melalui bansos.

"Bansos reguler Kemensos meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) dengan 10 juta KPM dan Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang menjangkau 18,8 juta KPM," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: