Bahaya! Anies Makin Ditinggal Gara-Gara Tak Serius Jadi Oposisi Jokowi, Nasdem: Sabar Bos!
Anies Baswedan telah dideklarasikan menjadi bakal capres 2024 oleh Partai NasDem sejak beberapa bulan lalu. Deklarasi tersebut dilakukan sebagai upaya Partai NasDem dalam membentuk poros koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang dikenal sebagai oposisi pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Anies ini terasosiasi sebagai representasi dari kelompok-kelompok oposisi, kelompok-kelompok kritis yang mencoba untuk peruntungan di 2024 ganti rezim, mengalahkan dominasi PDIP dan seterusnya," ungkap pengamat politik Adi Prayitno mengenai pembentukan poros politik ini, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (1/1/2023).
Oleh karena itu, kemunculan Anies dan Partai NasDem langsung mendapat tempat tersendiri yang berdampak positif terhadap elektabilitas keduanya. Namun, Adi juga mengingatkan adanya penurunan tensi dan kepercayaan di kalangan pendukung Anies. Padahal selama ini Anies sudah melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
Lantas apa penyebabnya?
"Memang belakangan tensi dan respect publik agak sedikit mengendor, ke NasDem-nya dan termasuk ke Anies," jelas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut.
"Karena poros perubahan yang dibayangkan oleh orang itu NasDem ataupun Anies bicara secara lantang, kalau menang jadi presiden, jadi pemenang di 2024, semua legacy yang telah dilakukan Jokowi ditolak," sambungnya.
Sebagai contoh adalah proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. "Misalnya poros perubahan mengandaikan IKN itu adalah proyek yang ugal-ugalan. Sesuatu hal yang kemudian tidak pernah muncul dari Anies maupun dari teman-teman NasDem," ujar Adi.
Lalu beberapa narasi lain yang diharapkan kelompok oposisi seperti setop utang. "Misalnya poros perubahan itu bicara bahwa mereka tidak akan melanjutkan infrastruktur di zamannya Jokowi yang dianggap ugal-ugalan dan mangkrak," kata Adi.
"Kalau itu yang dilakukan, Anies yang dianggap sebagai representasi kelompok oposisi, perubahan politik, akan naik kembali. Perubahan itu yang ditunggu," imbuhnya.
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, yang turut hadir di forum yang sama pun langsung menanggapi tantangan Adi tersebut.
"Sabar bos!" tegas Willy, memastikan bahwa narasi tersebut siap diusung oleh pihaknya meski kini dinilai belum tampak.
"Ini kan masih warming up, tiket belum. Jadi kan belum apa-apa. Kan ingat aja, ojo kesusu (jangan buru-buru), Bos. Kan tiket belum cukup, jadi satu hal, semua ada masanya," tuturnya.
Willy menilai sekarang pihaknya masih mempersiapkan semua amunisi yang diperlukan, termasuk dengan berbelanja masalah lewat berbagai forum publik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement