NATO Cabang Asia Bakal Dibentuk Amerika, Kim Jong Un Kirim Sinyal Peringatan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan pada Minggu bahwa Amerika Serikat, dengan dalih memperkuat kerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang, sedang menciptakan "NATO versi Asia."
“Pada tahun 2022, AS sering mengerahkan berbagai sarana serangan nuklir di Korea Selatan pada tingkat penyebaran konstan, meningkatkan tingkat tekanan militer terhadap DPRK [Republik Rakyat Demokratik Korea] secara maksimal. Dan, pada saat yang sama, itu adalah mendorong realisasi kerja sama segitiga dengan Jepang dan Korea Selatan dalam skala penuh sambil bekerja keras untuk membentuk blok militer baru seperti NATO versi Asia di bawah papan nama 'pengetatan aliansi," kata Kim dalam sebuah laporan tentang Rapat pleno Partai Buruh Korea, seperti dikutip oleh media lokal.
Baca Juga: Kim Jong Un Deklarasikan Tujuan Baru Militer Korea Utara, Siap-siap Makin Panas
Dilansir SputnikNews, pemimpin Korea Utara juga mencatat pentingnya memperkuat kemampuan pertahanan diri Pyongyang di tengah tantangan eksternal yang serius dan keadaan hubungan antar-Korea saat ini.
Selain itu, Kim Jong Un mengatakan bahwa kekuatan nuklir Korea Utara akan menjalankan "misi kedua", bukan misi pertahanan, jika ada ancaman terhadap negara tersebut.
"Menekankan pentingnya memperkuat kekuatan nuklir, laporan tersebut menjelaskan bahwa kekuatan nuklir kita menganggapnya sebagai misi pertama untuk mencegah perang dan menjaga perdamaian dan stabilitas dan, bagaimanapun, jika gagal untuk mencegah, itu akan melaksanakan misi kedua, yang bukan untuk pertahanan," kata laporan itu.
Pemimpin Korea Utara juga memerintahkan pengembangan sistem rudal balistik antarbenua baru untuk melakukan serangan balasan nuklir cepat.
Dia juga menyebut situasi geopolitik saat ini sebagai "Perang Dingin baru".
Sebelumnya pada hari itu, media melaporkan bahwa Kim Jong Un juga mengatakan bahwa roket dari sistem peluncuran roket ganda 600 milimeter Korea Utara yang baru dapat membawa senjata nuklir taktis, dan seluruh Korea Selatan berada dalam jangkauan mereka. Pemimpin Korea Utara juga mencatat perlunya meningkatkan jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki negara.
Akhir-akhir ini Korea Utara gencar melakukan uji coba misil. Pada tahun 2022, Korea Utara telah melakukan hampir 40 peluncuran uji coba, menembakkan sekitar 70 rudal, termasuk uji coba rudal balistik antarbenua pada bulan November.
Tes tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas latihan bersama AS-Korea Selatan di wilayah tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement