Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kencangkan Ikat Pinggang, IMF: Sepertiga Ekonomi Global Terpukul Resesi Keras 2023

Kencangkan Ikat Pinggang, IMF: Sepertiga Ekonomi Global Terpukul Resesi Keras 2023 Kredit Foto: Reuters/Remo Casilli
Warta Ekonomi, New York -

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva telah memperingatkan bahwa tahun ini akan "lebih sulit daripada tahun yang kita tinggalkan" untuk sebagian besar ekonomi global. 

Berbicara kepada media Amerika Serikat, dia berpendapat bahwa sepertiga dari ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami resesi dan bahwa "bahkan negara-negara yang tidak berada dalam resesi, akan terasa seperti resesi bagi ratusan juta orang."

Baca Juga: Disambut Baik Bank Dunia dan IMF, Ternyata China Mulai Melunak Soal...

Kepala IMF itu pun menjelaskan alasannya bahwa AS, UE, dan China mengalami perlambatan pertumbuhan.

"Mengapa? Karena tiga ekonomi besar, AS, UE, China, semuanya melambat secara bersamaan,” tegas Georgieva.

Dia menambahkan bahwa China, ekonomi terbesar kedua di dunia, kemungkinan akan tumbuh pada atau di bawah pertumbuhan global untuk pertama kalinya dalam 40 tahun karena kasus COVID-19 melonjak menyusul pembongkaran kebijakan "nol-COVID" yang sangat ketat.

“Itu belum pernah terjadi sebelumnya. Dan melihat ke tahun depan, selama tiga, empat, lima, enam bulan relaksasi pembatasan COVID akan berarti kasus COVID kebakaran hutan di seluruh China. Saya berada di China minggu lalu, dalam gelembung di kota di mana ada 'nol COVID'. Tapi itu tidak akan bertahan begitu orang China mulai bepergian,” kata kepala IMF itu.

Georgieva menyuarakan harapan bahwa pertumbuhan China akan meningkat menjelang akhir tahun tetapi menambahkan bahwa ada kekhawatiran tentang lintasan jangka panjang negara tersebut.

“Sebelum COVID, China akan menghasilkan 34, 35, 40 persen dari pertumbuhan global. Itu tidak melakukannya lagi. Ini sebenarnya cukup menegangkan bagi ekonomi Asia. Ketika saya berbicara dengan para pemimpin Asia, semuanya dimulai dengan pertanyaan ini, 'Apa yang akan terjadi dengan China? Apakah China akan kembali ke tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi?'” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: