Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Digitalisasi, Pemda Sumedang Mampu Turunkan Stunting dengan Aplikasi Simpati

Manfaatkan Digitalisasi, Pemda Sumedang Mampu Turunkan Stunting dengan Aplikasi Simpati Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah daerah Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan angka stunting menggunakan teknologi digital melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) melalui sistem pencegahan stunting terintegrasi (Simpati). Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, melalui platform tersebut, seluruh pemangku kepentingan mampu memahami cara mengatasi stunting.

Menurutnya, pada lima tahun terakhir, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang mengalami penurunan dari 32,2% pada tahun 2018, menjadi 8,27% di tahun 2022.

Baca Juga: Turunkan Stunting, Presiden Jokowi Instruksikan Pemda Gunakan SPBE

"Pemangku kepentingan paham bagaimana menggunakan aplikasi Simpati karena setiap bulan penimbangan balita, posyandu kami meng-input data lingkar kepala, berat badan, tinggi badan, kemudian di setiap desa itu nanti ada berbagai kendalanya," ujar Dony Ahmad yang dikutip dari www.presidenri.go.id, Selasa (3/1/2023)

Bupati Sumedang menjelaskan, aplikasi tersebut menyajikan sejumlah data dan informasi yang jelas seperti desa dengan angka prevalensi stunting yang tinggi, data statistik anak yang terkena stunting, hingga penyebab terjadinya stunting di desa tersebut. Dengan data yang ada, Dony menyampaikan, penanganan stunting di setiap desa akan berbeda sesuai dengan kendala yang dihadapi.

"Jadi tiap desa ada kendala, permasalahan stunting yang berbeda-beda, kemudian melalui artificial intelligence kami kasih rekomendasinya. Jadi penanganan stunting diintervensi tiap desa berbeda. Inilah bagian dari mengolaborasikan, mengorkestrasikan seluruh komponen yang ada untuk menangani stunting," tambahnya.

Lebih lanjut, Dony menuturkan bahwa aplikasi Simpati tersebut selanjutnya akan diberikan kepada pemerintah melalui Kementerian Kesehatan agar dapat direplikasi oleh daerah lain. Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, Presiden meminta dirinya untuk keliling ke setiap provinsi guna memastikan replikasi tersebut berjalan baik.

"Aplikasinya pun tentunya kita berikan lewat Pak Menkes karena inilah kontribusi, mudah-mudahan, dari Sumedang untuk negara Indonesia, bagaimana kita berkewajiban tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah," lanjutnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: