Hetero Space Banyumas memiliki berbagai ruangan seperti Komunal Area, Private Office, Meeting Room, Refreshing Room, Galeri UMKM, Studio, Front Desk, Team Space, Maker Space Packaging, dan Lapangan Basket.
Hal lain yang dilakukan Ganjar adalah membelanjakan 40 persen dari APBD untuk produk UMKM. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menganggarkan Rp 3,8 triliun dari APBD untuk belanja produk UMKM lokal.
Promosikan Pangan Lokal
Dari sisi pertanian, Ganjar juga getol memromosikan bangga pangan lokal. Salah satunya, dilakukan dengan mempromosikan Rojolele Srinuk, beras premium dari Delanggu-Klaten sebagai beras pulen dan wangi. Hal itu tidak berlebihan, mengingat historisitas beras Rojolele sangat panjang dan kondang, sebagai makanan para raja dan priyayi Jawa.
Ganjar bahkan sempat mencicipi dan memborong beras Rojolele Srinuk sebanyak 100 kilogram. Lalu, ia memromosikannya melalui platform media sosial, yang kemudian menggenjot penjualan beras tersebut. Selain UMKM dan tempat kerja kreatif, Ganjar juga membangun pondasi ekonomi, mulai dari pembenahan rumah tak layak huni, sampai peta jalan cadangan pangan.
Jateng telah berhasil membenahi 1.041.849 unit rumah (2016-2021). Data tersebut terbagi atas penanganan 2016-2018 sebanyak 100.699 dan penanganan 2019-2021 sebanyak 941.195 unit. Lalu pada 2022, berhasil menuntaskan perbaikan RTLH hingga 11.417 unit rumah.
Penanganan itu, tidak hanya bersumber pada pembiayaan APBD Jateng. Namun juga dari APBN, APBD Kabupaten/ Kota, CSR perusahaan, swadaya masyarakat, hingga Baznas. Tidak hanya mengentaskan kemiskinan, pembangunan RTLH diharapkan meningkatkan kualitas manusia, yang bermuara pada peningkatan ekonomi.
Selanjutnya, Ganjar juga membimbing peta jalan diversifikasi pangan. Ini berkaca pada dinamika global yang diprediksi akan memasuki masa resesi pangan pada 2023.
Tahun ini, Pemprov Jateng memulai mencadangkan pangan lokal seperti mi mocaf, beras jagung dan beras singkong sebagai cadangan pangan daerah. Selain itu, diversifikasi pangan dilakukan dengan mengenalan pangan lokal di tempat-tempat keramaian, seperti stasiun, tempat wisata hingga siswa-siswi sekolah dasar.
Hal terakhir adalah, perbaikan lahan kritis. Tidak sekedar menanam, Pemprov Jateng selalu melibatkan rakyat di setiap program. Dengan hal ini, warga diajak menjaga lahan yang telah ditanami kembali. Tiap tahun, disediakan satu juta bibit pohon, baik itu pohon untuk tutupan vegetasi atau produktif seperti buah-buahan. Sejak 2014, Ganjar Pranowo berhasil memulihkan 251.037 hektare lahan kritis di Jawa Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement