Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Garuda Umumkan Kabar Bahagia, Saham GIAA Justru Anjlok Tiada Tara!

Bos Garuda Umumkan Kabar Bahagia, Saham GIAA Justru Anjlok Tiada Tara! Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi Selasa pekan ini, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) anjlok selama tiga hari berturut-turut. Saking dalamnya, saham Garuda mengalami ARB pada perdagangan sesi pertama, Kamis, 5 Januari 2023.

Melansir RTI, harga penutupan sebelumnya atas saham Garuda berada di angka Rp188 per saham. Namun, tak lama setelah sesi I dibuka, harga saham GIAA terus merosot hingga terkoreksi -6,91% ke level Rp175 per saham pada jeda siang ini. Penurunan tersebut setara dengan -14,22% dalam sepekan terakhir. Di balik pergerakan harga saham yang memerah, bos Garuda Indonesia belum lama ini mengumumkan kabar baik berkaitan dengan proses restrukturisasi dan kesiapan perusahaan untuk bertransformasi. 

Baca Juga: Rampungkan Restrukturisasi, Garuda Indonesia Terbitkan Surat Utang Baru

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia telah merampungkan proses restrukturisasi yang ditandai oleh penerbitan Surat Utang Baru dan Sukuk Baru pada 28 dan 29 Desember 2022. Dengan begitu, Garuda Indonesia siap untuk mengimplementasikan Perjanjian Perdamaian secara efektif mulai 1 Januari 2023.

"Bertepatan dengan momentum penutup tahun, Garuda berhasil merealisasikan komitmen dalam pemenuhan kesiapan realisasi Perjanjian Perdamaian sebagai bagian dari tahapan krusial dalam merampungkan proses restrukturisasi," pungkas Irfan dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi, dilansir pada Kamis, 5 Januari 2023.

Ia menambahkan, Garuda telah melakukan sejumlah upaya untuk memperkuat fundamental maskapai penerbangan BUMN ini. Upaya tersebut seperti implementasi Perjanjian Perdamaian, termasuk renegosiasi beban sewa pesawat, restrukturisasi utang jangka panjang, dan instrumen kewajiban usaha lainnya. Garuda juga menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun sebagai dukungan terhadap langkah penyehatan kinerja Garuda sebagai national flag carrier.

"Kami optimistis tahun 2023 akan menjadi momentum Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: