Jajaki Kelompok SBY Hingga Jokowi, Manuver 'Keluar-Masuk' Anies Dibongkar Habis: Orang Macam Ini...
Sayangnya, kala itu Partai Demokrat tidak memilih Anies melainkan memutuskan Dahlan Iskan yang memenangkan konvensi itu berdasarkan hasil survei elektabilitas para calon presiden.
Setelah gagal dalam konvensi capres Partai Demokrat, Anies putar badan mengalihkan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
Baca Juga: Bawa-bawa Kinerja dan Loyalitas, Elite Megawati Makin Keras Desak NasDem Tinggalkan Kabinet Jokowi!
Dia bergabung dengan tim pemenangan Jokowi-JK dan didapuk sebagai juru bicara koalisi Indonesia Hebat.
Anies menjadi sosok di balik kemenangan Jokowi-JK mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dari Koalisi Merah Putih.
Pada 27 Oktober 2014, Presiden Jokowi melantik Anies menjadi salah satu anggota kabinet menduduki pos Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Hingga pada pertengahan 2016, Anies terdepak dari kabinet. Posisinya digantikan Muhadjir Effendy.
Setahun berikutnya, Anies maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada 2017 dipasangkan dengan Sandiaga Uno dengan sokongan penuh dari Partai Gerindra yang dinahkodai Prabowo Subianto.
Melalui pertarungan sengit dua putaran, Anies dan Sandiaga memenangkan pilkada mengalahkan peserta incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
Purna tugas sebagai gubernur DKI selama 5 tahun menjabat, nama Anies kian harum dan dielu-elukan sebagai calon presiden pengganti Jokowi di 2024.
Peluang itu ditangkap Partai Nasdem. Ketua Umum Surya Paloh resmi mendeklarasikan Anies sebagai jagoannya di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Baca Juga: Malaikat Jadi Iblis, Tuduhan Pedas Rizal Ramli Sampai Sulut Emosi Menterinya Jokowi: Gobloklah...
"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya, Why not the best?" tegas Paloh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement