Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perwira Tinggi Polisi Diminta Lepas Jabatan, Bersih-bersih Lembaga Akhirnya Dilakukan

Perwira Tinggi Polisi Diminta Lepas Jabatan, Bersih-bersih Lembaga Akhirnya Dilakukan Kredit Foto: Reuters/Eloisa Lopez
Warta Ekonomi, Manila -

Perwira tinggi polisi di Filipina mulai diberhentikan dari pekerjaannya dalam rangka bersih-bersih lembaga. Langkah itu datang pada Rabu (4/1/2023), di mana ratusan polisi senior di negara itu didesak untuk mengundurkan diri, dengan alasan bahwa pemerintah sedang berusaha membersihkan para petugas yang koruptor, yang terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang.

Polisi di Filipina telah melancarkan kampanye anti-narkotika yang kontroverial, yang diluncurkan oleh mantan presiden Rodrigo Duterte dan kini dilanjutkan oleh penggantinya Ferdinand Marcos Jr.

Baca Juga: Filipina Diajak China Diskusikan Masalah Minyak dan Gas, Laut China Selatan Enggak?

Pada Rabu, Sekretaris Dalam Negeri Benjamin Abalos menegaskan desakannya agar semua kolonel dan jenderal, dengan total mencapai sekitar 300 orang, untuk mundur dari kepolisian. Mereka diminta mundur setelah penyelidikan menemukan adanya 'segelintir' pejabat yang terlibat dalam narkotika. 

Sementara diketahui, di negara itu, jumlah pasukan polisi mencapai lebih dari 227 ribu orang.

Namun, para polisi yang didesak mundur masih bisa terus bekerja saat catatan mereka dinilai oleh komite beranggotakan lima orang. Mereka yang kemudian dinyatakan bersalah akan memberikan surat pengunduran diri mereka, kata Abalos.

"Jika Anda tidak terlibat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Abalos dalam konferensi pers di markas besar kepolisian nasional di Manila. 

"Siapa pun yang tidak mengajukan pengunduran diri mereka akan dipertanyakan," katanya.

Abalos menggambarkan pendekatan kampanye sebagai radikal, dan menyebutnya 'jalan pintas'. Ia membuat pernyataan ini setelah penyelidikan sebelumnya terhadap para petugas yang diduga korup membutuhkan waktu lama dan hanya menghasilkan sedikit hasil.

Keputusan itu, bagaimanapun, tetapi diterima oleh kepolisian. Kolonel Polisi Redrico Maranan, kepala informasi publik untuk pasukan, mengamini itu saat ditanya wartawan, mengatakan bahwa mereka akan mengikuti keputusan para pemimpin politik.

"Karena kami tahu semua ini untuk kebaikan organisasi kami," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: