Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditanya Bersedia Jadi Capres dari PPP, Sandiaga: Saya Manut Kyai

Ditanya Bersedia Jadi Capres dari PPP, Sandiaga: Saya Manut Kyai Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sandiaga Uno memastikan akan menemui ketua umum partai Prabowo Subianto guna menjelaskan soal isu dirinya akan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Saya akan 'tabayyun' dulu mohon teman-teman berikan kesempatan beberapa waktu, untuk saya 'bertabayyun'. Nanti juga akan saya laporkan dengan segera, tapi nanti setelah 'bertabayyun' dengan beliau," ujar Sandiaga kepada awak media usai acara Silaturahim Akbar Peringatan Harlah Ke-50 PPP di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu.

Menurut Sandiaga, adab berkomunikasi dengan pimpinan adalah bertemu secara langsung, bukan menyampaikan melalui media massa.

"Kami akan meminta waktu segera, tapi menunggu kesiapan beliau," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.

Saat ditanya apakah dirinya berencana maju kontestasi Pilpres 2024 melalui PPP, Sandiaga menegaskan hal tersebut bergantung pada restu para kiai.

"Ini ranah nya para pimpinan partai, saya 'manut' (mengikuti) pimpinan partai dan para kiai, para 'pinisepuh' (sesepuh) dan tentunya semua itu harus mendapatkan restu," tutur dia.

"Saya harus sowan juga kepada pimpinan partai tempat saya bernaung sekarang," ucap Sandi.

Sesuai dengan adab berpolitik, ia berharap tetap memiliki hubungan yang baik dengan Partai Gerindra dan juga Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung kader partai yang ingin meninggalkan partai dengan mengatakan bila ingin pisah, maka berpisah lah yang baik.

"Kalau mau pisah, pisah yang baik. Silakan," kata Prabowo ketika menyampaikan pidato, di Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu (7/1).

Prabowo mengatakan bahwa apabila merasa tidak cocok dengan dirinya, maka tidak masalah untuk mencari partai lain.

Menurut dia, tidak ada yang salah dari pindah partai. Prabowo merujuk pada dirinya yang sempat menjadi kader Partai Golkar sebelum mengundurkan diri.

"Aku 'ngadep' ketum, aku bikin surat pengunduran diri kepada Partai Golkar untuk pamit," ujar Prabowo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: