Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apes, Wartawan Sudan Selatan Dibui Gegara Rekam Presiden Ngompol di Celana hingga Viral

Apes, Wartawan Sudan Selatan Dibui Gegara Rekam Presiden Ngompol di Celana hingga Viral Kredit Foto: Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah
Warta Ekonomi, Juba -

Enam jurnalis di Sudan Selatan harus berurusan dengan hukum, bahkan sampai ditahan.

Penyebabnya ialah video yang memperlihatkan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir kencing di celana pada saat acara kenegaraan.

Baca Juga: Negara Afrika Ini Terus Ngerayu Rusia buat Jor-joran Berinvestasi, Ini Toh Alasannya!

Klip itu memperlihatkan Presiden Salva Kiir mengenakan celana abu-abu saat menghadiri sebuah acara resmi pada Desember 2022.

Saat tokoh berusia 71 tahun itu berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan, celananya terlihat bernoda karena air kencing.

Tangan kanan Presiden Salva tampak menempel di dada, sedangkan tangan kirinya memegang tongkat.

Memang video itu tidak disiarkan di televisi. Namun, potongan video tersebut beredar luas di medsos.

Buntutnya ialah penangkapan terhadap enam jurnalis yang bekerja untuk South Sudan Broadcasting Corporation.

Presiden Persatuan Jurnalis Sudan Selatan Patrick Oyet mengungkapan penangkapan terhadap keenam wartawan itu dilakukan pada Selasa dan Rabu lalu.

“Mereka disangka mengetahui bagaimana video presiden mengencingi diri sendiri itu muncul,” kata Patrick kepada Reuters.

Patrick memerinci enam jurnalis yang ditahan itu ialah operator kamera bernama Joseph Oliver dan Mustafa Osman; editor video Victor Lado; kontributor Jacob Benjamin; serta Cherbek Ruben dan Joval Toombe yang bertugas di ruang kontrol.

Secara hukum, pihak berwenang di Sudan Selatan diizinkan menahan tersangka hanya selama 24 jam sebelum proses persidangan.

“Kami khawatir karena mereka telah ditahan lebih lama dari yang diatur undang-undang,” imbuh Patrick.

Presiden Salva berkuasa sejak Sudan Selatan meraih kemerdekaannya pada 2011. Kondisi kesehatannya telah menjadi pembicaraan hangat di negeri yang beribu kota di Juba itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: