Direktur Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia meyakini permintaan akan batu bara masih akan cukup kuat pada tahun 2023.
Menurutnya, meski kondisi perekonomian global sedang dalam tertekan, di mana sebagian dari dunia dilanda resesi, namun permintaan energi terutama berbasis batu bara masih cukup kuat.
"Kondisi harga jual dipengaruhi oleh dinamika geopolitik di mana konflik Rusia dan Ukraina membuat negara-negara Eropa masih membutuhkan alternatif pasokan batu bara," ujar Hendra saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin (9/1/2023).
Baca Juga: Harga Batu Bara Berpotensi Tertekan hingga 30 Persen pada 2023
Hendra mengatakan bahwa berdasarkan prediksi analis, tahun 2024 diperkirakan rerata harga batu bara akan lebih rendah dari rerata harga di 2022, namun masih di level yang kuat.
Selain itu, pemerintah menetapkan target produksi 2023 sebesar 694 juta ton lebih besar dari target 667 juta ton di 2022.
Lanjutnya, kondisi produksi batu bara di tahun 2023 dirasa cukup berat akibat beberapa faktor yang menghambat sektor tersebut.
"Dari segi supply, produksi (batu bara) di 2023 juga dipengaruhi oleh faktor cuaca La Nina serta faktor ketersediaan alat-alat berat yang belum sepenuhnya dapat menyerap tingginya permintaan," ujarnya.
Dikonfirmasi mengenai target 2023 yang ditetapkan oleh pemerintah akan tercapai atau tidak, dirinya enggan untuk memprediksi. Selain itu dari sisi harga, menurutnya, banyak sekali faktor yang mempengaruhi harga mulai.
"Intinya harga komoditas (apa pun) dipengaruhi oleh supply dan demand. Dari sisi supply ya pengaruh cuaca (La Nina), terus keterbatasan pasokan alat-alat berat menjadi faktor penting. Dari sisi demand, faktor musim (musim dingin ekstrim) bisa berpengaruh terhadap permintaan," ungkapnya.
Selain itu, gejolak geopolitik juga berpengaruh terhadap permintaan, seperti yang terjadi di Eropa. Kemudian kebijakan negara tujuan ekspor batu bara juga dapat berpengaruh.
"Membaiknya hubungan Australia dan China juga bisa berdampak terhadap harga," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement