Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pecahnya Korea Diduga Jadi Inspirasi Rusia, Jubir Putin: Jangan Percaya Omongan Ukraina

Pecahnya Korea Diduga Jadi Inspirasi Rusia, Jubir Putin: Jangan Percaya Omongan Ukraina Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Sergey Guneev
Warta Ekonomi, Moskow -

Tuduhan bahwa Rusia telah diam-diam menegosiasikan diakhirinya konflik Ukraina sepanjang garis bagaimana Perang Korea berakhir adalah salah, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Senin (9/1/2023).

Pejabat Rusia menggambarkan sebagai "tipuan" laporan minggu lalu di Ukraina bahwa Dmitry Kozak, wakil kepala administrasi kepresidenan Rusia, terlibat dalam misi diplomatik rahasia untuk menyelesaikan konflik Ukraina.

Baca Juga: Putin Girang, Sekutu Top Rusia Ikut Latihan Militer Skala Besar

Aleksey Danilov, kepala dewan keamanan nasional Ukraina, mengklaim selama wawancara TV pekan lalu bahwa Kozak "bertindak" dan mengadakan pertemuan dengan pejabat Eropa "untuk memaksa kami menandatangani" kesepakatan damai.

Dia menyatakan bahwa Rusia ingin membagi negaranya seperti Semenanjung Korea terbelah pada tahun 1953, setelah konflik bersenjata yang menghancurkan selama tiga tahun. Kiev tidak akan menerima kesepakatan seperti itu, kata Danilov.

Peskov menyarankan bahwa kontak apa pun antara Kozak dan pejabat UE yang dirujuk Danilov mungkin melibatkan orang yang berbeda dengan nama belakang yang sama, mungkin seorang anggota parlemen Ukraina.

Taras Kozak adalah politisi Ukraina yang terpilih menjadi anggota parlemen negara itu pada tahun 2019 dan bergabung dengan faksi Partai Oposisi --blok Untuk Kehidupan.

Partai tersebut telah berulang kali diserang oleh pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky karena diduga memiliki agenda pro-Rusia, tetapi para anggotanya bersikeras bahwa mereka adalah korban penganiayaan politik.

Pada awal 2021, dewan keamanan Ukraina memberlakukan sanksi pribadi terhadap Kozak dan ketua partai, Viktor Medvedchuk. Pada bulan Mei tahun yang sama, keduanya didakwa melakukan pengkhianatan negara karena diduga menyerahkan rahasia Ukraina ke Rusia.

Kozak dilaporkan meninggalkan negara itu tidak lama kemudian. Medvedchuk ditempatkan di bawah tahanan rumah, dilaporkan melarikan diri tahun lalu, tetapi ditangkap dan kemudian dimasukkan dalam pertukaran tahanan dengan Rusia. Kiev menyita aset yang dimiliki kedua pria itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: