Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-Hati! Penipu Online Kini Memburu Bisnis Skala Kecil

Hati-Hati! Penipu Online Kini Memburu Bisnis Skala Kecil Kredit Foto: Unsplash/Philipp Katzenberger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terhitung hingga saat ini ada lebih dari 90% dari seluruh populasi bisnis yang ada merupakan bisnis skala kecil. Dengan jumlah yang sangat besar ini, para penipu online pun kini mulai meminati jalur penipuan yang menargetkan bisnis skala kecil, terutama penipu sektor B2B yang menerapkan pendekatan yang lebih individual dalam aksi menciptakan skema rekayasa sosial yang efisien.

"Menginformasikan usaha kecil dan menengah tentang risiko dunia maya adalah masalah yang sangat nyata, yang sedang ditangani oleh berbagai pakar seperti GEIGER di Eropa. Berbicara tentang langkah-langlah yang dapat membantu menjaga keamanan bisnis Anda dari trik penipuan online, aturan keamanan siber dasar harus diperhatikan," tutur Kirill Kulakov sekalku Konsultan teknis di perusahaan global cybersecurity Kaspersky dalam media rilis pada Selasa (10/1/2023).

Berdasarkan pengumuman dari Google yang dirilis baru-baru ini terkait dengan perlawanan terhadap penipu online yang menargetkan pengusaha, modus operandi penipuan biasanya dilakukan oleh penjahat siber dengan melakukan penyamaran sebagai pihak Google dan membuat pemilik usaha kecil membayar untuk pembuatan Profil Bisnis, sebuah layanan yang awalnya gratis untuk semua orang. Bagi target yang tidak mengetahui, mungkin ini adalah hal yang menggembirakan manakala mendapatkan bantuan dari Google dalam bisnis mereka, namun tanpa kewaspadaan dalam penipuan seperti ini, para pengusaha justru akan semakin merugi.

Baca Juga: Tips Menghadapi Modus Baru Serangan Siber Spam di Twitter

Dari penjelasan yang dilampirkan oleh Kaspersky, beberapa skema rekayasa sosial yang paling umum digunakan para penipu online untuk menjebak pengusaha kecil antara lain:

  1. Penipu akan meniru pemasok terpercaya dengan memberikan penawaran yang sangat menguntungkan dengan tenggat waktu yang cepat, ketentuan yang fleksibel, dan menyediakan situs web yang terlihat profesional. Karena bisnis kecil biasanya tidak memiliki departemen khusus dan prosedur yang ketat dalam pemeriksaaan subkontraktor, mereka dapat tertipu oleh para penjahat siber ini, di mana para penjahat siber dapat berkamuflase menjadi mitra bisnis bagi para pengusaha kecil.
  2. Penipu online biasanya akan mengirimkan undangan ke koferensi, roundtable, atau penghargaan yang menawarkan pembicara terkenal dan diskusi menarik serta menjual tiket ke acara yang tidak akan pernah diadakan melalui sebuah arahan yang nampak dapat dipercaya padahal nyatanya tidak. Banyak dari mereka melakukan hal ini karena mereka tahu bahwa berbagi pengetahuan dan keahlian, serta memperluas jaringan adalah hal yang sangat penting dan diminati dalam pengembangan bisnis.
  3. Penipu online bisa memberikan ulasan negatif tentang bisnis kecil dan menengah kemudian mengirimkan pesan melalui email dan menawarkan jasa menghapus ulasan buruk untuk mendapatkan uang dari Google, TripAdvisor, atau situs web lainnya karena mereka mengert bahwa reputasi bisnis adalah hal yang penting. Jika memiliki reputasi buruk di dunia online, bisnis kecil dapat mengalami masalah hingga masalah cukup serius karenanya.
  4. Banyak dari penipu online kini melakukan spear pishing yang merupakan metode untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan untuk mencuri uang dari perusahaan misal dengan melalui detail login rekening bank, kata sandi, dan lainnya. Dalam melakukan serangan ini, penjahat biasanya mengirimkan email kepada penanggungjawab anggaran perusahaan dengan cara menyamar menjadi bank, mitra, atau kolega dan mendesak meminta pembayaran atau informasi terkait karyawan atau rekening perusahaan.

Oleh karenanya, untuk menghindari serangan yang dapat merugikan bisnis ini, Kaspersky memberikan tips dan saran yang antara lain adalah:

  1. Jangan masuk ke dalam jebakan manipulasi atau pemerasan emosial. Penipu online sealu berusaha membuat Anda tidak seimbang dan memaksa untuk melakukan tindakan gegabah.
  2. Selalu periksa ejaan atau tanda-tanda mencurigakan di email dari pengirim baru.
  3. Laporkan upaya penipuan ke organisasi penegak hukum yang relevan.
  4. Mengedukasi diri sendiri dan kolega karena pengetahuan terkait dengan keamanan siber sangatlah penting untuk pemilik usaha kecil dan karyawan. Pengetahuan ini dapat diperoleh dari sumber daya online terpercaya dan pelatihan yang relevan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: