Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahas Penanganan Pandemi Covid-19, Menlu Retno: 137 Juta Vaksin Diperoleh dari Diplomasi Indonesia!

Bahas Penanganan Pandemi Covid-19, Menlu Retno: 137 Juta Vaksin Diperoleh dari Diplomasi Indonesia! Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, selama pandemi Covid-19, pihaknya telah menjalankan diplomasi guna mendukung pemulihan kesehatan nasional dan global.

"Dari 516 juta dosis vaksin yang telah diperoleh Indonesia, 137 juta dosis di antaranya diperoleh melalui kerja sama bilateral dan multilateral," ungkap dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2023, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: 140 Proyek Dihasilkan Lewat Diplomasi Ekonomi, Menlu Retno: Nilainya Capai Rp1.100 Triliun!

Dari total perolehan vaksin tersebut, sebanyak 412 juta dosis telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.

Retno mengatakan, pihaknya juga akan terus mengupayakan pemerataan vaksin bagi semua negara. 

Ia mengungkapkan, hingga Desember 2022, program pengadaan vaksin Covid-19 tingkat global COVAX telah menyalurkan 1,88 miliar dosis vaksin ke 146 negara, termasuk 103 juta dosis ke Indonesia.

"Indonesia juga menjadi salah satu tuan rumah APCHEED, menjadi tuan rumah AIDHM dan aktif mengawal proses penyusunan pandemic treaty yang baru," lanjut Retno.

Baca Juga: Ungkap Gimana Plin-plannya Sikap Anies, Loyalis Megawati: Katanya Dukung, Kadang Enggak, Gak Jelas!

Retno menyampaikan, dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional, diplomasi bekerja untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat riset dan produksi vaksin di kawasan.

Ia lalu membanggakan terpilihnya Indonesia sebagai penerima teknologi vaksin mRNA dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

Baca Juga: Diplomasi Dipuji Antonio Guterres, Menlu: Kapasitas Indonesia Dinilai Luar Biasa

"Oktober lalu, Presiden Indonesia telah meluncurkan Indovax, vaksin covid-19 produksi dalam negeri, hasil kolaborasi biofarma dengan Amerika Serikat," lanjutnya.

Lebih jauh, Retno menyebut diplomasi juga menyumbang kontribusi keuangan untuk dunia di bidang kesehatan.

Baca Juga: PDIP Dikudeta Jokowi dan Ganjar Tak Akan Terbukti, Sinyal Trah Soekarno Jaya Lagi: Itu Ada Dua...

"Melalui hibah US$50 juta untuk pandemic fund, US$5 juta untuk CEPI, komitmen US$15,5 juta untuk global fund dan US$5 juta untuk mekanisme regional reserve of medical supplies," terang Retno.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: