Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Penyandang Disabilitas Gunakan Motor Roda Tiga dari Kemensos untuk Berjualan, Omzet Bertambah

Kisah Penyandang Disabilitas Gunakan Motor Roda Tiga dari Kemensos untuk Berjualan, Omzet Bertambah Kredit Foto: Kemensos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Winarsih (40), seorang penyandang disabilitas mendapat bantuan motor roda tiga untuk berjualan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sudah satu tahun, Winarsih berjualan di area Godean, Sleman, Yogyakarta.

Ia mengaku selama ini dibantu sang suami, Budi Santoso (37), untuk berjualan. Mereka kompak saling bergantian menanti dan melayani pembeli es kopyor yang mereka namai 'Sumringah'.

Baca Juga: RPTC Tanjung Pinang Raih Penghargaan Kemenlu, Kemensos: Berikan Layanan Terdepan Pekerja Migran

"Dulu itu didata pendamping. Karena sudah punya usaha jalan, terus ditanya, pengen apa? Kepengen mangkal, jawab saya," kata Winarsih dalam keterangan tertulis, dikutip dari siaran pers Kemensos, Rabu (11/1/2023).

Sebelum mendapat bantuan motor roda tiga, Winarsih dan sang suami telah melakoni usaha menjajakan berbagai jenis produk olahan sendiri, mulai es kopyor, sampai aneka makanan ringan, seperti cireng, tahu bakso, dan nugget tempe di depan rumah.

"Dulu jualannya di depan rumah, bukan di jalan Godean. Kalo jualan di depan (rumah) situ, esnya laku cuma 10 cup, paling banter 15," kata ibu satu anak ini.

Selain itu, ia juga menjajakan aneka makanan ringan secara online dan melayani pengiriman ke luar kota. "Jenis (makanan)nya banyak, tersedia di katalog. Online-nya belum ikut marketplace, baru via WhatsApp grup, dari mulut ke mulut. Terus, nanti untuk penjualannya, kita bisa Cash on Delivery (COD), kalo di luar kota ya kita kirim," kata Winarsih.

Saat mendapatkan bantuan motor roda tiga, Winarsih mengaku langsung memutuskan mencari lokasi yang lebih strategis guna merambah pasar lebih luas. Bahkan, Budi, sesekali juga menjajakan esnya dari atas motor roda tiga saat ada event bazaar atau acara-acara tertentu di Yogyakarta.

"Sejak jualan di Godean, seharinya bisa terjual 50-60 cup. Kalo panas gitu, ya lumayan. Tapi, itu tidak pasti, soalnya sekarang lagi musim hujan," kata dia.

Winarsih dan Budi pun merasakan perbedaan signifikan dalam hal kemudahan aksesibilitas, terutama bagi Win, dan peningkatan konsumen, pascaberjualan dengan motor roda tiga daripada sebelumnya yang hanya stagnan di depan rumah.

"Tentunya, ada perbedaan. Kalo tadinya jualannya di rumah, otomatis pelanggannya tidak sebanyak kalo kita di luar. Jadi, dengan roda tiga itu, kami mangkal di luar, ada penambahan konsumen," tuturnya.

Untuk saat ini, Winarsih menyatakan ia dan suami masih fokus pada es kopyor saja yang mereka hargai Rp5.000/cup.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: