Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pucuk Pimpinan Amerika-Jepang Obrolin Keamanan Global, Ada Apa Nih?

Pucuk Pimpinan Amerika-Jepang Obrolin Keamanan Global, Ada Apa Nih? Kredit Foto: Getty Images/Tomohiro Ohsumi
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida diperkirakan akan membahas masalah keamanan bersama dan ekonomi global pada Jumat (13/1/2023).

Pembicaraan antara sekutu dekat itu kemungkinan akan mencakup kontrol ekspor semikonduktor ke saingan strategis mereka, China, setelah AS mengumumkan pembatasan ketat tahun lalu.

Baca Juga: Gempar Dokumen Rahasia di Kantor Pribadi Biden Berisi Informasi Intel di Ukraina, Iran, dan Inggris

Pejabat senior pemerintahan Biden menyatakan, Washington bekerja sama erat dengan Tokyo dalam masalah ini dan percaya keduanya memiliki visi yang sama, bahkan jika struktur hukum mereka berbeda. Semakin banyak negara dan pemain penting yang mendukung pengaturan tersebut, maka semakin efektif.

"Akan ada diskusi tentang teknologi dan tentang pentingnya menjaga keuntungan kita sendiri dan memastikan bahwa kita menerapkan kontrol dan pengamanan yang tepat untuk melakukannya," kata pejabat itu.

Kishida mengatakan, mendukung upaya Biden untuk membatasi akses China ke semikonduktor canggih dengan pembatasan ekspor. Namun, dia belum setuju untuk mencocokkan pembatasan ekspor peralatan manufaktur chip yang diberlakukan pemerintah AS pada Oktober.

"Kami bekerja sangat efektif dengan mereka. Saya pikir ada visi tantangan yang sangat, sangat mirip. Jelas, Anda memiliki sistem yang berbeda, struktur hukum yang berbeda, jadi sulit untuk mengatakan bahwa itu akan persis sama, tetapi saya tidak Saya kira orang Jepang mempertanyakan premis dasar bahwa kita perlu bekerja sama secara erat dalam hal ini," ujar pejabat AS itu saat ditanya kesepakatan antara kedua belah pihak tentang masalah itu.

Pejabat itu mengatakan, ancaman dari Korea Utara, pembangunan militer China, dan invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong Jepang untuk mengambil peran keamanan yang lebih tinggi. Tindakan itu mengacu pada reformasi pertahanan Jepang yang diumumkan bulan lalu.

"Apa yang benar-benar luar biasa adalah bahwa 10 tahun yang lalu hal ini tidak terbayangkan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: