Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyambut baik Letter of Intent (LOI) sebelas perusahaan Malaysia untuk berinvestasi di IKN. Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mengatakan, LOI dari perusahaan Malaysia tersebut menunjukkan dan menjadi bukti nyata bahwa minat investasi luar negeri terhadap pembangunan IKN tinggi.
"Kami akan segera menindaklanjuti LOI tersebut, dan berharap sejumlah investasi lainnya akan segera masuk," ujar Bambang, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Bahlil Pastikan Aturan Insentif Investasi di IKN Nusantara Segera Terbit
Bambang menjelaskan, setelah menerima LOI, tahap berikutnya OIKN akan memberikan jawaban formal dengan melampirkan beberapa dokumen, salah satunya adalah Surat Perjanjian Kerahasiaan (Non-disclosure Agreement/NDA). Setelah NDA ditandatangani, OIKN akan memberikan data pendukung dan data teknis kepada calon investor.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyaksikan serah terima 11 LOI investor Malaysia untuk membangun IKN pada Senin (09/01) di Istana Kepresidenan Bogor. LOI tersebut diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia Teungku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Dengan masuknya 11 LOI dari Malaysia, berarti hingga hari ini sudah ada 71 investor yang telah menyerahkan LOI dengan tiga di antaranya sudah mendapatkan Surat Izin Prakasa Proyek (SIPP) dari pemerintah.
"Investor yang berminat ada 100 lebih, tapi yang telah mengirimkan LOI sudah ada 71 perusahan yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri dengan komposisi investor dalam negeri masih lebih banyak daripada yang dari luar negeri," ujar Bambang.
Sebelas investor dari Malaysia tersebut berminat menanamkan modalnya di berbagai sektor, antara lain pengelolaan sampah (waste management), infrastruktur telekomunikasi, properti, jalan raya, layanan kesehatan dan farmasi, energi terbarukan, hingga ke platform e-commerce. Hal ini menandakan perkembangan minat invstasi swasta di IKN cukup signifikan.
Menurut Bambang, saat ini sektor infrastruktur dan utilitas yang paling banyak diminati oleh investor. Setelah itu, mixed used dan komersial, perumahan, jasa konsultan, kesehatan, perkantoran swasta dan BUMN, perkantoran pemerintah serta teknoolgi. "Kami yakin infrastruktur di IKN yang menjadi fokus tahun 2023 dapat berjalan sesuai rencana atau bahkan lebih cepat," ujar Bambang.
Baca Juga: Anwar Ibrahim Temui Jokowi, Benar Malaysia Ikut Andil di IKN Nusantara?
Bambang juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk mendatangkan investor ke IKN karena sesuai komitmen pemerintah yang tidak mau membebankan APBN dalam pembangunan IKN.
"IKN sangat penting untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia. Bahkan, tak hanya Indonesia yang akan merasakan dampak ekonomi dari IKN, Malaysia juga sebagaimana yang disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia," tutup Bambang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement