Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada yang Ngomong Surya Paloh Maksa-maksa Pengin Ketemu Jokowi, Beneran??

Ada yang Ngomong Surya Paloh Maksa-maksa Pengin Ketemu Jokowi, Beneran?? Kredit Foto: ANTARA FOTO

Jika Jokowi benar-benar tidak menerima Paloh, tentu akan ada dampaknya. Pertama, reshuffle kabinet. Kedua, keluarnya NasDem dari koalisi. Ketiga, musuh Jokowi akan bertambah. "Pak Jokowi kan perlu banyak-banyak teman. Karena nanti, setelah dia selesai, dia butuh teman tuh," cetus Hensat.

Namun, ketika Jokowi menerima Paloh, tentu banyak tafsiran yang akan muncul. Salah satunya soal koalisi dan sikap NasDem menuju Pemilu 2024. "Kalau Jokowi menerima Surya Paloh, artinya Jokowi juga welcome ke pencalonan Anies," ulas Hensat.

Sementara, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, jika benar Paloh ingin bertemu dengan Jokowi, pasti akan diterima. Terlebih keduanya memiliki hubungan baik. 

Namun, hasilnya apa, hanya mereka berdua yang akan tahu. "Tetapi apakah kemudian pembicaraannya akan punya kesepakatan atau tidak, ini kita belum tahu. Kita wait and see saja perkembangannya," tutur Qodari.

Karena, pertemuan mereka tak jauh dari dua hal. Yakni, berkaitan dengan koalisi dan potensi reshuffle. "Sekarang ini ibarat main layangan atau main tarik tambang. Masing-masing punya posisi dan ada ketegangan. Nanti akan ke arah mana, pertemuan itu yang akan menentukan," kata Qodari.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin yakin betul, kalau Jokowi-Paloh ketemu, akan membahas soal reshuffle. Mengingat, desakan agar kader NasDem keluar dari kabinet sangat kencang disuarakan PDIP. Di balik itu, ketegangan antara Jokowi dan Paloh harus segera dicairkan. 

Soal menerima atau tidak, semua ada di tangan Jokowi. Mantan gubernur DKI Jakarta itu bisa saja jual mahal, karena sedang dibutuhkan. Namun, sebagai seorang negarawan, harusnya Jokowi menerima pertemuan itu. Sekalipun beda arah dan tujuan politik menuju Pilpres 2024.

"Mungkin saja ada hubungannya. Karena tawaran Paloh kan Anies, tawaran Jokowi kan Ganjar Pranowo. Paloh ingin mengkompromikan itu. Jokowi maunya Ganjar, tidak menghendaki Anies. Mungkin di situ nggak ketemu. Semua orang juga tahu, bahwa persoalan Paloh dan Jokowi adalah pencapresan Anies," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: