Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sederet Kebijakan Indonesia Ini Disinyalir Akan Bawa Harga CPO Naik, Apa Saja?

Sederet Kebijakan Indonesia Ini Disinyalir Akan Bawa Harga CPO Naik, Apa Saja? Kredit Foto: Dok. ANJ.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diperkirakan merangkak naik dibandingkan harga saat ini yang diakibatkan pasokan yang lebih ketat dari Indonesia, imbas dari sejumlah perubahan kebijakan domestik.

Dewan Minyak Sawit Malaysia (Malaysian Palm Oil Board/MPOB) memperkirakan, harga CPO akan diperdagangkan di kisaran RM 4.000 – RM 4.200 per ton pada 2023 atau sekitar US$961 per ton. Estimasi ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni rata-rata RM 3.800 per ton.

Baca Juga: Tengok Besarnya, CPO Terbukti Turut Berkontribusi Dongkrak Nilai Ekspor Indonesia!

“Faktor pendorong utama kenaikan harga CPO mencakup bertambahnya mandat biodiesel Indonesia, ketidakpastian produksi, dan kebijakan ekspor Indonesia yang lebih ketat,” kata Direktur Jenderal MPOB Ahmad Parveez, dilansir dari Bloomberg.

Lebih lanjut Parveez menambahkan, perubahan kebijakan Indonesia terkait ekspor dan peningkatan alokasi bahan bakar nabati (BBN) untuk program B35 akan memperketat pasokan minyak sawit global. Bauran B35 ini direncanakan akan diimplementasikan pada 1 Februari 2023. Di sisi lain, permintaan untuk minyak sawit Malaysia diramal akan naik sehingga mengurangi stok domestik.

Tidak hanya itu, Kementerian Perdagangan juga mengumumkan bahwa rasio kuota hak ekspor minyak sawit dipangkas mulai 1 Januari 2023 dari 1:8 menjadi 1:6 dari pemenuhan kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) dalam rangka mengamankan stok domestik.

Di tengah proyeksi harga CPO 2023, MPOB juga memperkirakan bahwa pasokan minyak nabati tetap ketat dikarenakan adanya kekhawatiran produksi kedelai Argentina. Kondisi ini disebabkan iklim yang kering dan produksi biji bunga matahari di Ukraina yang lebih rendah, selaku penopang harga minyak sawit.

Baca Juga: Hati-hati! Kondisi Geopolitik Eropa Masih Berdampak pada Harga CPO dan Batu Bara

Produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan naik 3 persen pada 2023 menjadi 19 juta ton. Sementara itu, ekspor diperkirakan naik 3,7 persen menjadi 16,3 juta ton dan stok akhir 2023 diperkirakan turun 8,7 persen menjadi 2 juta ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: