Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Sebut Aksi Pamer Presiden Soal Kesuksesan Ekonomi Itu Permainan Statistika Istana

Rocky Gerung Sebut Aksi Pamer Presiden Soal Kesuksesan Ekonomi Itu Permainan Statistika Istana Joko Widodo, Presiden RI, saat menyampaikan pidato politik pada HUT ke-50 PDIP di Kemayoran Jakarta (10/1/2023) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rocky Gerung dalam sebuah video berjudu Pamer Kesuksesan & Terus Blusukan. Abaikan Teguran Mega, Jokowi Belum Menyerah yang diunggah di akun YouTube-nya pada 13 Januari 2023 menyebut bahwa klaim Presiden Jokowi terhadap kesuksesan perekonomian Indonesia di tengah krisis global hanyalah permainan statistika yang diciptakan oleh Istana.

Memantik pembahasan, Hersubeno Arief mengatakan, "Kita selalu mendengar, memuji-muji bahwa ekonomi kita tumbuh, dan kemudian juga kita ini salah satu negara dibandingkan dengan negara-negara lain jauh lebih bagus. Tapi kita sendiri bagaimana menyimak pidato Pak Jokowi di HUT ke-50 PDIP kan menggambarkan bagaimana situasi global memburuk dan sebagainya, kita mesti waspada. Sebenarnya kalau kita memang seperti yang digambarkan bahwa ekonomi kita tumbuh dengan bagus dan kita kebal dengan pengaruh global, ya kita tenang-tenang saja dong. Jadi ini yang selalu mix message sehingga membuat kita bingung."

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Bohong Soal Pengangguran dan Kemiskinan, Kok Bisa?

Menanggapi hal ini, Rocky Gerung mengatakan bahwa yang sebenarnya terjadi di Indonesia adalah sebuah krisis yang luar biasa di dalam industrinya. Ia merujuk pada PHK massal di berbagai industri dan upaya efisiensi bisnis industri dengan mengganti sistem karyawan menjadi outsourcing atau karyawan kontrak tiga bulan. Rocky menyebut bahwa Presiden Jokowi telah menutup mata terhadap fakta-fakta ini dan hanya ingi melihat saja bahwa dirinya mampu untuk mengendalikan keadaan dengan kata lain harus memamerkan pertumbuhan ekonomi, termasuk dengan datang blusukan ke pasar untuk membagi sembako.

"Itu artinya ada krisis luar biasa itu dan di industrialisasi sudah berlangsung, tapi Presiden Jokowi tidak ingin melihat itu karena dia ingin lihat bahwa dia mampu untuk mengendalikan keadaan dengan kata lain dia mesti pamerkan bahwa ya kita masih bisa tumbuh oleh karena itu saya akan datang ke pasar-pasar kasih sembako. Itu kalimat yang buruk, itu kalimat yang tidak masuk akal. Bertumbuh tapi masih kirim BLT, bertumbuh tapi masih bagi-bagi sembako. Itu namanya ga bertumbuh," ujar Rocky seperti dikutip pada Sabtu (14/1/2023).

Rocky turut menyebut bahwa Presiden Jokowi tidak mengerti ekonomi mikro dan tidak memahami bahwa yang terjadi di Indonesia saat ini tidak ada hubungannya antara kondisi makro dan mikro. Ia mengatakan bahwa surveyor internasional justru lebih memahami Indonesia, di mana mereka mengatakan bahwa 60% UMKM di Indonesia telah bangkrut dan 40%-nya tidak bisa melakukan produksi. Mengaitkan dengan keluhan buruh terhadap kenaikan upah, Rocky mengatakan bahwa jika ekonomi Indonesia membaik, Jakarta sebagai salah satu parameternya seharusnya menaikkan upah buruk lebih besar, 10% dan bukan 5% saja.

Baca Juga: Dampingi Jokowi Pantau Stadion Indoor GBK, Menteri Basuki: Ini Arena Multifungsi Terbesar di RI

"Jadi kesempatan kita untuk membayangkan kehidupan yang bermutu justru diganggu oleh permainan statistik yang justru dibuat oleh Istana sendiri, dan mereka yang akan dampak sendiri tuh," komentar Rocky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: