Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Hati-hati! Kalau Salah Langkah di Pemilu 2024 Bisa Bernasib seperti Prabowo: Dibenci dan Ditinggalkan

Demokrat Hati-hati! Kalau Salah Langkah di Pemilu 2024 Bisa Bernasib seperti Prabowo: Dibenci dan Ditinggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) | Kredit Foto: Demokrat

"Bisa ikatakan, 2023 adalah kick-off," ujar AHY saat berpidato di Kantor DPP Partai Demokrat, di Menteng, Jakarta, belum lama ini.

AHY menceritakan, selama dua jam para elite partai melaku­kan rapat pleno awal tahun. Rapat itu untuk mengevaluasi program kerja 2022, sekaligus menyusun rencana kegiatan satu tahun ke depan. Hasilnya, ada tiga isu utama publik yang direspons Demokrat.

Baca Juga: Lempar Wacana Cawapres Anies dari Tokoh NU ke Publik, NasDem Malah Tak Bilang PKS dan Demokrat

Pertama, kontroversi terkait Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Kedua, pro-kontra Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja. Ketiga, wacana penggunaan sistem pro­porsional tertutup pada Pemilu 2024.

Khusus, upaya mengemba­likan sistem Pemilu dari pro­porsional terbuka, ke sistem proporsional tertutup. AHY mengingatkan kembali per­temuan dirinya dengan tujuh parpol Senayan, membahas isu tersebut.

Ditegaskan AHY, Partai Demokrat konsisten menolak sistem Pemilu proporsional tertutup. Alasannya, ada dua. Pertama, hak rakyat dalam ke­hidupan demokrasi dirampas. Jika terjadi sistem pemilu ter­tutup, rakyat tidak bisa memilih langsung wakil-wakil rakyatnya.

Kedua, secara internal, bisa merontokkan semangat juang kader, terutama caleg dalam upaya mendapatkan suara. Di Pemilu terbuka saat ini, setiap kader partai memiliki ruang dan peluang yang adil untuk menjadi wakil partai di parlemen.

"Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, dan ber­juang untuk mendapatkan suara, kemudian rontok semangatnya karena sistem yang berubah secara tiba-tiba," ujarnya.

Baca Juga: Demokrat Ogah Pusing dengan Kubu 'Anti' Proporsional Terbuka: Hal Biasa Namanya Juga Demokrasi!

AHY mengajak semua kalangan, masyarakat sipil, akade­misi, aktivis, mahasiswa, kaum buruh, pemuda, jurnalis, sebagai pilar demokrasi Indonesia, untuk menjaga nalar kritis bangsa.

"Menuju Pemilu 2024, mari kita isi tahun ini dengan energi, kekuatan dan semangat baru, untuk memperjuangkan peruba­han dan perbaikan bagi rakyat," ajaknya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: